Lihat ke Halaman Asli

Absurd, Jasa Marga Suka Uang Tunai

Diperbarui: 5 Juli 2016   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap tahun kita mendengar anjuran Jasa Marga:Gunakan e-Toll Card Agar Mudik Lebih Lancar.Selanjutnya Jasa Marga memperkuat pernyataannya: pembayaran dengan E-Toll akan mengurangi penumpukan uang tunai di gardu tol dan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi.

Anjuran diatas bertentangan dengan kenyataan bahwapembayaran melalui e-Tollsaat ini baru sekitar 20 persen dari seluruh transaksi ruas tol Jasa Marga sebanyak 110 juta transaksi.

JasaMarga paling tahu buruknya transaksi dengan tunai

Pada tahun-tahun pertama beroperasinya Jalan Tol, Direktur Utama Jasa Marga bercerita berapa repotnya menggeledah karyawan Tol setiap pulang kerja. Pada waktu itu, hanya dikenal pembayaran tunai.

Malah beberapa karyawan mengaku mereka berpesta pora sampai dapat membeli mobil

Banyaknya uang tunai mempersulit Audit oleh Jasa Marga, Kantor Pajak maupun BPK/KPK . Juga lebih banyak makan waktu.

Penanganan Uang Receh

Jasa Marga perlu menyiapkan kembalian dalam bentuk recehan di setiap Pintu Toll. Kembalian sudah dibungkus rapih untuk setiap kemungkinan pembayaran.

Sebagai contoh ruas Tol berikut:

Golongan Kendaraan: I II III IV V

Plumbon- Ciperna 3500, 4500, 5500, 7000, 8500.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline