Lihat ke Halaman Asli

Banjir Kabupaten Bandung Semakin Parah, Derita Koswara Tanpa Akhir

Diperbarui: 18 Maret 2016   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3/13/2016: banjir , terparah dalam 10 tahun terakhir,  melanda Kabupaten Bandung akibat meluapnya Sungai Citarum. Ketinggian air mencapai 3,3 meter dan di Kantor Kecamatan Dayeuhkolot( selama 20 tahun terakhir, tidak pernah kena banjir)   mencapai 35 cm. Dua orang meninggal dan tiga orang hilang. Sekitar 35.000 rumah terendam banjir dan lebih dari 7.500 jiwa mengungsi.

Derita Koswara tanpa akhir

Banjir memaksa Koswara( 35 tahun), istri dan ketiga anaknya angkat kaki dari rumahnya karena tergenang hingga 1,5 meter. Seingat Koswara, ia telah mengungsi akibat banjir sejak masih duduk di bangku kelas III sekolah dasar. Banjirnya belum sebesar ini dan hanya sampai di gang-gang, sekarang Jalan Raya Dayeuhkolot pun ikut terendam.

Umur Koswara waktu di kelas III mungkin 10 tahun , berarti Koswara harus mengungsi setiap tahun, selama  25 tahun. Koswara tak punya dana untuk pindah.

Banjir yang melanda kampungnya semakin parah,  berarti penderitaan Koswara mungkin tidak akan berakhir.

Bagaimana Pemda menangani korban banjir ini?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung semula kesulitan mendistribusikan logistik bagi para warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung karena banjirnya dadakan dan luasnya wilayah yang terendam. Setiap tahun Kabupaten Bandung kebanjiran oleh meluapnya Sungai Citarum, sehingga banjir seharusnya dapat diprediksi.

Segera dapur umum beroperasi, juga penyaluran logistik untuk yang  paling dibutuhkan, seperti  air bersih, makanan, minuman, air mineral, selimut, pakaian, dan perlengkapan tidur.

Pemerintah kita semakin canggih dalam menangani korban banjir seperti banjir Kabupaten Bandung ini. Mengapa kita semakin canggih?  Karena Republik ini terus menerus mengundang  bencana seperti  banjir, longsor, hutan/lahan yang dibakar dan asap kabut. Setiap tahun terjadi peningkatan bencana, baik dalam  jumlah maupun besaran.  

Status Darurat

Langkah pertama seperti diperkirakan: BPBD Kabupaten Bandung menetapkan status darurat penanganan bencana banjir(mulai 14/3/2016).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline