Lihat ke Halaman Asli

Pelayanan Pelanggan oleh Perempuan Muda, Cantik dan Tinggi Semampai

Diperbarui: 10 September 2015   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam situs UN(United Nations) Women dinyatakan bahwa salah satu keuntungan pertambahan jumlah perempuan dalam lapangan pekerjaan, adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi bangsa atau negara.
Di Indonesia kita menyaksikan peningkatan jumlah Perempuan yang bekerja. Industri pun menikmati kontribusi Kaum Perempuan.

Diskriminasi
Mutu Pelayanan Pelanggan terasa semakin meningkat. Sebagai  contoh Pelayanan Pelanggan di Gerai Telepon Seluler, di Perbangkan, di Restoran dan di Perhotelan. Bekal pengetahuan mereka dan keinginanan memuaskan Pelanggan sangat menonjol.
Dalam kegembiraan peningkatan kesetaraan gender di Indonesia, penulis mengamati adanya penyimpangan.
Perusahaan mengambil keuntungan dengan memasukkan Faktor “Fisik” sebagai persyaratan, biarpun persyaratan ini tidak tertulis.Mayoritas kalau tidak dapat disebut seluruhnya yang bekerja di Pelayanan Pelanggan adalah Perempuan Muda, Cantik dan Tinggi Semampai.

Pramugari
Garuda mensyaratkan Tinggi Minimum 160 cm, sedangkan Singapore Airlines 158.
Tinggi minimum 160 cm, karena mereka harus mampu meletakkan bagasi di kompartemen atas dalam kabin.
Dalam pengamatan penulis Tinggi mereka seragam, mendekati 170 cm.

 

Perusahaan berutang kepada RI, kepada Bangsa Indonesia
Perusahaan yang beroperasi di Indonesia berutang kepada Bangsa Indonesia, untuk:
• Memanfaatkan Jalan Raya, jasa Kereta Api, Pelabuhan yang dibangun pemerintah, jasa Bandara.
• Memakai listrik(PLN) yang dibangun Pemerintah
• Memakai karyawan yang pendidikannya dibiayai Pemerintah
• Menikmati jasa Polisi untuk keamanan personalia dan kegiatan mereka
• Kegiatan perusahaan yang mengakibatkan polusi yang diderita oleh masyarakat
• Banyak lagi kemudahan yang dibiayai Pemerintah
Manfaat dan Kemudahan diatas dibiayai Pemerintah RI. Kalau kita sebut dibiaya Pemerintah RI, sebenarnya dibiaya 250 juta Anak Bangsa. Dari 250 juta ini lebih banyak Perempuan yang tidak muda, tidak cantik menawan, tidak tinggi semampai.
Sebagian dari mereka cakap untuk menduduki jabatan diatas, tetapi dicoret karena tidak memiliki “Daya Tarik”. “Daya Tarik” agar Perusahaan mendapat keuntungan sebesar-besarnya.
Apakah para Pemimpin Perusahaan tidak mempunyai anak Perempuan yang tinginya sedang-sedang? Anak Perempuan yang tidak cantik? Anak Perempuan yang tidak semampai?
1 dari 7 dosa sosial yang disebut Mohandas Gandhi adalah Perniagaan/Bisnis tanpa moralitas.


Korporasi bertanggung jawab dalam menciptakan lapangan kerja yang bermartabat

 

Tanggapan Masyarakat, Pemerintah dan Anak Perempuan kita
Yang paling menyedihkan adalah tanggapan Anak-anak Perempuan kita. Mereka menerima persyaratan dan praktek ini. Ungkapan mereka “Tahu diri dong”. Cari aja pekerjaan lain.
Perlakuan seperti ini hanya melemahkan Perempuan kita. Mereka adalah Soko Guru dalam meningkatkan Harga Diri Bangsa. Perempuan adalah Soko Guru dalam memperkuat Budaya Bangsa.
Begitu banyaknya kesemena-semenaan yang disaksikan, mungkin dialami anak-anak kita, sehingga isu Fisik seperti ini menjadi isu remeh temeh. EGP( Emang Gue Pikirin) adalah pelepasan mereka dari ketidak-adilan yang tidak berkesudahan.

Pemerintah, LSM perlu berperan memperbaiki diskriminasi ini. Pembiaran akan meningkatkan jumlah dan jenis Diskriminasi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline