Lihat ke Halaman Asli

Pemerintah Mengalihkan Utangnya ke Jokowi-JK, Kok Hidup Mewah?

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengejutkan pernyataan Menkeu Chatib Basrisaat konferensi pers RAPBN 2015 di kantor Ditjen Pajak (15/8) tentang pembayaran subsidi Rp 46,3 triliun yang ditunda atau di-carry over ke 2015.

Pembayaran di carry over ke 2015 karena pemerintah sekarang tidak mempunyai anggaran yang cukup.

Beban Rp 46,3 triliun itu nanti langsung ditanggung pemerintahan baru.

Kan kita didik orang tua untuk jangan berutang. Kalau berutang ya harus dibayar

Kalau kita berutang maka tanggung jawab kita untuk berhemat

Pengadaan mobil Mercy untuk mobil dinas

Pemerintah sudah menetapkan pemenang lelang mobil dinas untuk menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden dan wakil presiden.

Lelang untuk pengadaan 72 mobil Mercy tipe E Class 400 senilai Rp 92 miliar.

Kita bersyuklur Pemerintah akhirnya membatalkan pengadaan ini, sudah menerima protes dari Jokowi dan masyarakat.

Yang menjadi keprihatinan kita adalah Pemerintah yang tidak punya uang untuk membayar utangnya kok teganya membeli 72 mobil mewah

Jaminan untuk mantan Presiden dan mantan Wapres

Mobil dinas beserta pengemudi

Mobil dinas untuk Mantan Presiden dan Wapres, sama dengan mobil dinas pejabat setingkat menteri.

Rumah Dinas

Pada permulaan tahun 2014 Presiden SBY mengeluarkan Perpres Nomor 52/2014 yang diantaranya menyebutkan Mantan Presiden dan Mantan Wapres akan menerima sebuah rumah kediaman yang layak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline