Sejak pertengahan Desember 2013 nilai tukar rupiah terhadap dollar semakin sering melampaui angka 12.000. Istilah rupiah tiarap terhadap dollar AS semakin dikenal.
Agustus 2011: nilai tukar rupiah masih 8.465 per dollar
Rupiah mulai melemah sejak permulaan Agustus 2011.
Pada 14/2/2013 pada waktu nilai tukar rupiah 9.665 per dollar, Hatta Rajasa mengeluarkan pernyataan yang spektakuler yaitu:
Nilai tukar rupiah aman dan terbaik didunia
Pakar ekonomi Sri Adiningsih , 28/8/2013, mengkhwatirkan bahwa Indonesia sedang dihadapkan pada suatu masa krisis ekonomi, terlihat dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.Nilai tukar pada 28/8/2013 melorot ke Rp 10.920/dollar.
Sri Adianingsih menghimbau kepada pemerintah untuk cepat mengakui jika memang keadaan ekonomi di Indonesia sudah masuk kedalam krisis.
Seperti sebelumnya Gubernur BI, Menteri Keuangan dan pejabat keuangan lainnya menyatakan keadaan ekonomi Indonesia masih aman.
Jawaban klasik dari pihak pemerintah:
Nilai tukar masih sesuai dengan fundamental dan masih masuk akal untuk ekspor dan impor.
Penurunan nilai tukar disebabkan faktor eksternal, biasanya menyalahkan the Fed. Faktor eksternal karena buktinya penurunan dialami juga oleh Negara lain.
Menaikkan harga BBM
Pakar maupun Bank Dunia berpendapat menaikkan harga BBM akan mengurangi beban keuangan Negara, maka hal ini akan berdampak positif bagi rupiah.
Tanggapan Menko Hatta Rajasa lagi2 spektakuler:
Yang menentukan BBM naik atau tidak adalah kita, pemerintah. Tidak ada urusan dengan Bank Dunia.
Pakar menganjurkan dikuranginya utang
Pengurangan utang utang yang dimiliki suatu negara, diantaranya berdampak positif bagi nilai tukar rupiah.
Menko Hatta Rajasa berpendapat:
Semakin besar utang yang dimiliki negara, justru kian bertambah baik di mata para lembaga maupun negara pendonor.
Semakin banyak utang maka Indonesia bakal dinilai semakin mampu melakukan pembayaran utang tersebut.
Utang tidak dihedging
70% perusahan utang dollar tidak dihedging.
Artinya jika nilai dollar naik maka butuh rupiah yang lebih banyak untuk membayar utang luar negeri, yang juga berakibat pelemahan nilai tukar rupiah.
Masih banyak usulan pakar yang tidak diresponse oleh pemerintah.
Asean juga mengalami penurunan nilai tukar mata uang mereka?
Mari kita cermati penurunan nilai tukar mata uang negara-negara Asean terhadap dollar AS:
2 tahun terakhir dalam %
Indonesia26.4
Myanmar13.2
Filipina 6.3
Malaysia 5.9
6 negara lainnyadibawah 5%
Nilai tukar mata uang beberapa negara tetangga memang melemah, tetapi Indonesia terburuk, juara.
The fragile five
Akhir2 ini Menkeu Chatib Basri menyebut the Fragile 5 yaitu India, Turki, Brazil, Afrika Selatan dan Indonesia.
Mata uang negara yang termasuk dalam the Fragile 5, semuanya jatuh.
Pemerintah sadar Indonesia termasuk negara rapuh lalu bagaimana memperkuatnya, menyehatkannya agar Republik menjadi the Strong Five?
Pemerintah santai saja entah tidak perduli, entah tidak mampu meyehatkan ekonomi Republik tercinta.
Bebankan saja pada Pemerintahan Jokowi-JK?
Bagi pemerintahan Jokowi-JK menyehatkan ekonomi Indonesia mungkin lebih utama dari pertumbuhan diatas 7%
Sedikit saja kegaduhan seperti perang Ukrania atau di semenanjung Korea akan mengakibatkan mata uang asing lari dari Indonesia, berarti krisis ekonomi terulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H