Indonesia perlu belajar dari kegagalan Program Swasembada Daging Sapi. 3 kali Swasembada, 3 Kali Gagal.
Di Republik ini tidak ada sanksi apapun apabila Pemerintah tidak berhasil mencapai target yang dibuat sendiri. Rakyat dibuat tidak perduli, pasrah pada apapun perbuatan, sikap dan pecapaian atau kegagalan pemerintah.
Menteri Pertanian Suswono sebelum lengser berkewajiban memberikan Laporan Pertanggungan Jawab Program Swasembada Sapi 2010-2014, disertai daftar usulan yang memudahkan pemerintahan Jokowi mencapai swasembada daging sapi.
Tiga kali gagal Swasembada Daging Sapi
Pemerintah dan masyarakat sejak lama bermimpi mengulang sukses sebagai negara pengekspor sapi seperti pada era tahun 1970-an. Pada tahun 1972 Indonesia ekspor 15 ribu sapi ke Singapura dan Hongkong.
Maka dicanangkanlah program berikut:
2001-2005: Program Kecukupan Daging Sapi
Program Kecukupan Daging Sapi diartikan tersedianya secara cukup daging sapi sampai tingkat rumah tangga.
Program ini gagal, maka Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi sebagai penggantinya.
2008-2010: Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
Presiden SBY tanggal 11 Juni 2005 mencanangkan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan (RPPK). Salah satu amanat revitalisasi adalah program swasembada daging sapi.