Lihat ke Halaman Asli

Raja Dilayani Perempuan Muda, Cantik dan Semampai

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Layanan Pelanggan sekarang ini umumnya sangat memuaskan. Mereka melayani pelanggan dengan bekal pengetahuan produk yang lebih dari memadai.

Mereka taat pada prinsip Pelanggan adalah Raja.

Mereka yang melayani Pelanggan: Perempuan muda, cantik dan semampai

Syarat diatas tidak resmi tertulis, tetapi dalam kenyataan itulah yang berlaku. Umumnya tinggi mereka juga seragam mungkin sekitar 160-165 cm.

Alasan yang biasa kita dengar : dalam era persaingan yang ketat, harus dimunculkan ide kreatif untuk menarik para pelanggan.

Maka terciptalah kasta baru yaitu perempuan muda, lebih disukai belum menikah dan cantik, setidaknya menawan (Mereka adalah perempuan yang terhormat titik).

Agar tidak terjadi salah paham, penulis tekankan lagi para perempuan cantik ini adalah perempuan terhormat

Bagaimana dengan perempuan tidak muda, tidak cantik, tidak semampai, dan tinggi badan tidak ideal?

Bangsa Indonesia semakin terlatih untuk menerima, untuk pasrah. Mereka yang mempunyai daya tarik terbatas , dengan sendirinya cari pekerjaan lain. Tahu diri dong.

Mereka ditekan oleh slogan: kita harus mensyukuri apa yang kita miliki. Kamu tidak cantik menawan, tetapi terima itu, itu kan pemberian yang maha kuasa.

Kita berpura-pura tidak sadar disini terjadi pertarungan kekuatan sex. Yang memenuhi persyaratan diatas (muda, cantik dstnya) tentunya mempunyai kekuatan, keunggulan sex yang lebih.

Pemerintah, LSM pembela kaum perempuan harus bekerja keras mengembalikan bangsa Indonesia ke norma-norma yang beradab. Kita dari kecil diajarkan oleh orang tua untuk jangan mengkelaskan orang dari rupa mereka.

Manusia dibedakan dari peri laku mereka, dari kebaikan mereka, dari manfaat mereka untuk manusia lain.

SPG. G= Girl = Perempuan Muda, belum menikah

Mengelompokkan pekerja berdasar girl atau bukan, untuk sebagian orang merupakan penghinaan. Perempuan yang bukan lagi gadis apa tidak mampu melakukan pekerjaan yang dimaksud? Kaum laki-laki apa tidak memenuhi syarat?

Pandangan yang merugikan kaum perempuan sendiri

Perempuan yang tidak lagi muda, tidak cantik dan seterusnya akan tersingkir. Berkurang kepercayaan danharga diri mereka.

Perempuan tidak cukup terwakili di DPR? Sebagian laki-laki, tidak tertulis, beranggapan perempuan kan punya porsi sendiri. Perempuan sudah diuntungkan dalam bidang jasa, bidang hospitality seperti restoran, café, hotel.

Politik kan porsi kami, kaum laki-laki.

Bangsa Indonesia dihadapkan pada persaingan tidak sehat yaitu Kuat( gadis, cantik) menindas yang Lemah( bukan gadis lagi, tidak muda, kurang cantik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline