Lihat ke Halaman Asli

Robert

Seminari

Kesadaran Literasi Digital di Indonesia Masih Tergolong Rendah

Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bagian yang tidak dapat dipisahkan dari informasi adalah literasi. Kehidupan manusia pasti lekat dengan yang namanya informasi. Seiring berjalannya waktu, terjadilah perkembangan media elektronik atau digital. Informasi dapat diakses dengan mudah berkat bantuan dari internet. 

Manusia harus lebih dapat mengikuti perkembangan jaman agar tidak ketinggalan informasi. Maka masalah tersebut harus diatasi dengan kemampuan berliterasi yang baik dan benar.

Semakin perkembangnya teknologi menjadikan internet menjadi sumber informasi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta atau sekitar 73,7% dari total populasi Indonesia. Di sisi lain, dengan presentase yang cukup tinggi tersebut tidak menjadi patokan bahwa masyarakat di Indonesia telah memiliki kesadaran berliterasi. Kesadaran berliterasi di Indonesia masih rendah. Literasi yang dimaksud yaitu literasi digital. 

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam banyak format dari berbagai sumber ketika itu disajikan melalui komputer. Literasi digital merujuk pada adanya upaya mengenal, mencari, memahami, menilai dan menganalisis serta menggunakan teknologi digital.

Literasi digital adalah kemampuan seseorang menggunakan keterampilan kognitif dan teknis untuk menggunakan teknologi dengan tepat dalam berbagai bentuknya untuk menemukan, menilai dan menafsirkan informasi. Literasi digital adalah kemampuan untuk memanfaatkan potensi alat digital. 

Menurut Paul Gilster (2007, dalam Harjono) mengatakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber. Dalam hal ini, memahami dan menggunakan informasi dapat diartikan dengan mengkritisi informasi. Kesadaran untuk tidak menelan informasi secara mentah-mentah itu penting. 

Dengan presentase pengguna internet yang tinggi tersebut menjadikan informasi menjadi bertambah banyak. JIka tidak menganalisis secara tajam informasi-informasi tersebut akan membawa kepada kemerosotan moral. Netizen Indonesia dalam survei Microsoft mengenai Digital Civility Indeks disebut paling tidak sopan se-Asia tenggara. Hal ini terjadi karena netizen Indonesia kurang memiliki kesadaran yang benar dalam berliterasi.

Oleh karena itu, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan hal tersebut. Hal ini dikarenakan Indonesia akan dipandang buruk oleh negara lain. 

Pemerintah seharusnya mengadakan program-program yang sifatnya edukatif mengenai literasi digital. Selain pemerintah, kita juga harus ikut serta dalam meningkatkan kesadaran literasi digital. Cara yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak mudah percaya sebuah informasi. Informasi tersebut bisa saja salah. 

Cara termudah untuk memastikan keaslian sebuah informasi adalah dengan membandingkan sebuah informasi dengan informasi yang lain di situs yang lain dan terpercaya. Jika setelah dibandingkan informasi yang didapat sama maka keaslian dari informasi tersebut dapat dipercaya. Jika informasi yang didapat ternyata memiliki perbedaan maka informasi tersebut diragukan keasliannya.

Jika masih kurang memahami mengenai cara membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang tidak benar, program Makin Cakap Digital 2022 dapat menjadi sebuah solusi. Program Makin cakap digital 2022 ini dirancang berdasarkan empat pilar utama literasi digital yaitu Kemampuan digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline