Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Allah Menciptakan Kita?

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

awaban: Jawaban singkat untuk pertanyaan “mengapa Allah menciptakan kita?” adalah “karena kehendakNya.” Wahyu 4:11 mengatakan “sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Kolose 4:11 mengulangi poin itu, “segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” (Kolose 1:16). Diciptakan sesuai dengan kehendak Allah bukan lalu berarti bahwa umat manusia diciptakan untuk menghibur Allah. Allah adalah Makhluk pencipta dan suka menciptakan. Allah adalah suatu Pribadi, dan Dia suka kalau ada ciptaan lain yang dapat menjalin hubungan yang sejati denganNya.

Diciptakan dalam gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27) berarti manusia memiliki kemampuan untuk mengenal Allah – dan karena itu mengasihi Dia, menyembah Dia, melayani Dia, dan bersekutu denganNya. Allah tidak menciptakan manusia karena Dia membutuhkan mereka. Sebagai Allah, Dia tidak membutuhkan apa-apa. Dalam kekekalan, Dia tidak kesepian, sehingga Dia tidak membutuhkan “teman.” Dia mengasihi kita, namun ini tidak sama dengan membutuhkan kita. Kalau kita tidak pernah ada, Allah tetap adalah Allah – Dia yang tidak berubah (Maleakhi 3:6). AKU ADALAH AKU (Keluaran 3:14) yang tidak pernah tidak puas dengan keberadaanNya yang kekal. Ketika Dia menciptakan alam semesta, Dia melakukan apa yang menyenangkan Dia, dan karena Allah itu sempurna, tindakanNya pun sempurna. “Sangat baik” (Kejadian 1:31).

Demikian pula Allah tidak menciptakan makhluk yang “setara” atau yang sama dengan diriNya. Secara logis, Dia tidak dapat melakukan hal tsb. Kalau Allah menciptakan makhluk lain yang sama kuasanya, sama pintarnya, dan sama sempurnanya, maka Allah tidak lagi merupakan Allah yang Esa dan Sejati karena berarti ada dua allah – dan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. “bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia” (Ulangan 4:35). Segala sesuatu yang Allah ciptakan haruslah lebih rendah dari diriNya. Apa yang diciptakannya tidak pernah bisa lebih besar dari Dia yang menciptakan.

Mengakui kedaulatan dan kesucian Allah secara sempurna, kita menjadi kagum bahwa Allah mengambil manusia dan “memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat” (Mazmur 8:5), dan Dia bersedia merendahkan diri dan menyebut kita “sahabat-sahabat” (Yohanes 15:14-15). Mengapa Allah menciptakan kita? Allah mencipta kita sesuai dengan kehendakNya, sehingga kita, sebagai ciptaanNya, dapat mengenal Dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline