Lihat ke Halaman Asli

Lawan..!!!

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kepal teriakan terlanjur terurai

ketika kembang-kembang asa berubah menjadi layu

telinga mereka masih berselingkuh didalam megah gedung dewan

hati mereka ikut tergadai dibalik kokoh beton Istana Merdeka

Lalu batu mulai bertanya kepada peluru

: mengapa senjata yang menjawab adu

kemudian tongkat mengeluh kepada gas airmata

: dimana sebenarnya nurani para pemimpin berada

lihatlah, kami ini cuma tanya yang resah

Kami adalah tubuh yang hampir ditinggal nyawa

Kami hanya butuh ketegasan untuk bernafas

Kami cuma rindu keadilan untuk lanjutkan hidup..

telah lama kami nyaris mati ditusuk penderitaan

Namun jawab yang ditunggu tak jua datang sapa amarah

kepada gedung ini kami bawa nasib yang mulai berdarah

Tuan dan Nyonya, kami datang untuk rebut kedaulatan..

Roberth lhocare masihin..

Ujung aspal komplek pelni

April 2012.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline