Terasa mentari terbit menyongsong pagi,
Melangkah berganti kaki,
Senyuman lebar warna bahagia,
Memandang sebuah pelangi tanpa sekucur keringat,
Aku menjadi seorang yang bahagia saat ini,
Tanpa pikiran,
Tanpa bicara,
Tanpa tulisan,
Hanya sebuah suasana malam
Yang cukup menemaniku sepanjang hati ini,
Untuk apa tempe? Kalau ada sepiring sepagheti,
Untuk apa sandal jepit? Kalau ada selop,
Hidupku tidak perlu susah dengan ranjang berkayu,
Ribuan jiwa telah kumanfaatkan untuk memenuhi
Isi perut dan jiwaku.