Lihat ke Halaman Asli

Robby Wijaya

Content Writter

Dosen UM Gandeng Peneliti Internasional dalam Pengembangan Virtual Makerspace Berbasis STEAM-2C untuk Pendidikan Kejuruan

Diperbarui: 23 Agustus 2024   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

MALAYSIA-- Universitas Negeri Malang (UM) melalui tim penelitinya yang dipimpin oleh Dr. Widiyanti M.Pd., dosen Pendidikan Kejuruan UM, telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan peneliti asing untuk mendukung pengembangan proyek penelitian berjudul "Pengembangan Virtual Makerspace Berbasis Collaborative Learning Terintegrasi STEAM-2C untuk Menunjang Pembangunan SDM Kejuruan Berkelanjutan". FGD ini melibatkan Dr. Sya Azmeela Binti Shariff, seorang dosen terkemuka dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Kuala Lumpur, Fakultas Kecerdasan Buatan (AI).

Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran virtual yang mendukung pembelajaran berbasis kolaboratif, menggunakan pendekatan STEAM-2C (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics, Communication, Collaboration). Proyek ini diharapkan dapat menjadi inovasi signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kejuruan yang berkelanjutan, khususnya di era digital saat ini.

Dalam diskusi yang digelar, Dr. Sya Azmeela Binti Shariff menyampaikan pandangannya terkait pentingnya kolaborasi internasional dalam penelitian ini. "Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya wawasan dari perspektif yang berbeda, tetapi juga memperkuat validitas penelitian melalui sinergi berbagai disiplin ilmu yang ada. Saya percaya proyek ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi pengembangan SDM kejuruan di masa depan," ujar Dr. Sya.

Sebagai Ketua Tim Peneliti, Dr. Widiyanti M.Pd. menekankan pentingnya integrasi STEAM-2C dalam pengembangan Virtual Makerspace. "Dengan menggabungkan STEAM dengan kemampuan komunikasi dan kolaborasi, kita tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan teknis, tetapi juga dengan keterampilan abad 21 yang sangat dibutuhkan di dunia industri saat ini. Virtual Makerspace ini akan menjadi laboratorium inovatif bagi para pendidik dan siswa untuk belajar dan berkreasi tanpa batasan ruang dan waktu," jelas Dr. Widiyanti.

FGD ini juga menjadi forum bagi para peneliti untuk bertukar ide dan mendapatkan masukan berharga yang akan digunakan dalam fase-fase selanjutnya dari penelitian ini. Kolaborasi dengan pakar internasional seperti Dr. Sya diharapkan mampu mendorong percepatan implementasi proyek ini di lapangan.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia, serta menyiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar global melalui penguasaan teknologi dan keterampilan kolaboratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline