Lihat ke Halaman Asli

Engkau Tuan, Saya Hamba

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau bukan karena Tuan, mana mungkin hamba menjadi manusia.
Kalau bukan karena manusia, bumi ini hanyalah sia-sia.
Kalau bukan karena bumi, alam semesta mungkin tak guna.
Kalau bukan karena alam semesta, untuk apa Tuan limpahkan rahmat dan karunia.

Engkau Tuan, saya hambanya.
Engkau Tuhan, hamba sahayanya.
Engkau Majikan, sahaya budaknya.
Engkau sebagai Pencipta, dan saya, hamba, sahaya sebagai ciptaan.

Hamba Engkau citrakan sebagai manusia,
makhluk paling sempurna di alam semesta.
Bumi Engkau hamparkan sebagai ujian,
dunia dan seisinya Engkau amanatkan,
khalifah bumi Engkau predikatkan,
pemimpin dan penguasa kehidupan.

Kalau bukan karena ampunan, niscaya hamba dalam kebinasaan.
Kalau bukan karena kasih sayang, niscaya hamba dalam kerugian.
Penciptaan hamba sendiri adalah sebuah beban hutang,
hanya bisa ditebus dengan totalitas penghambaan.

Sunguh berat kehidupan.
Tapi apa daya hamba, sebab itu otoritas Tuan.
Tiada hak dan kuasa hamba ajukan tawaran.

Kalau bukan karena cahaya Tuan, niscaya hamba terkurung dalam kegelapan.
Kalau bukan karena petunjuk Tuan, niscaya hamba dalam kesesatan.
Kalau bukan karena ajaran Tuan, niscaya hamba dalam kebodohan.

Apa yang bisa hamba banggakan ?
Semakin hamba mengenal Tuan, semakin hamba dalam kepandiran.
Jangankan memahami dunia, langit, matahari, bintang, bulan, apalagi alam semesta, hakikat sehelai rambutpun hamba masih kebingungan.

“ Maha suci Engkau, tiada pengetahuan bagi kami kecuali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami... “

RJ-13/08




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline