Lihat ke Halaman Asli

Rumput (Tetangga)

Diperbarui: 18 Juli 2016   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa hijaunya rumput tetangga.

Tetangga, yang bahkan dekatpun tidak.

Tetangga, yang bahkan kenalpun tidak.

Hanya tetangga yang kita tahu dari cerita-cerita antah berantah.

Hijau, subur dan sedap dipandang mata, dari kisah yang berhembus terbawa angin syahwat.

Bahkan sebagian dari kita sampai memuja-muja hamparan rumput itu.

Bahwa itu adalah satu-satunya rumput Tuhan yang suci dan indah.

Tapi betapa butanya kita.

Rumput sendiri terbengkalai.

Enggan untuk merawat.

Bahkan sampai berak di atas hamparan rumput rumah sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline