Lihat ke Halaman Asli

Robbi Gandamana

TERVERIFIKASI

Ilustrator

Oh Yes, Oh No, Oh Maigot, Ketika Hijaber Melumat Es Krim

Diperbarui: 10 Agustus 2023   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Instagram/@oklinfia

Banyak jalan untuk jadi selebgram. Pakai cara yang elegan atau cara idiot. Tapi kok ya ndilalah banyak yang potong kompas, pakai cara idiot. Terkenal tapi rembes. Postingannya unfaedah.

Seperti yang dilakukan selebram yang berinisial OF kemarin, yang kebetulan seorang hijaber. Postingannya kacau : Menjilat es krim seolah-seolah seperti ngemut 'adik'nya Suyat.

Ngerti gak nduk, pengguna medsos itu bukan hanya orang dewasa. Sekarang anak esde saja TikTok-an. YouTube jadi tontonan wajib. ---Ini lagi rame soal sindrom Skibidi Toilet. Perilaku yang menirukan adegan di serial Skibidi Toilet di YouTube---.

Kita semua sepakat kalau jilbab tidak bisa menjamin kealiman seseorang. Tidak bisa dijadikan parameter keimanan. Tapi untuk ukuran budaya Timur, postingan OF itu sudah offside.

Yang lebih disayangkan adalah karena dia berjilbab. Sandang yang harusnya syakral untuk seorang muslimah.

Jilbab itu nggak cuma menutupi rambut kepala, tapi soal meneguhkan diri untuk lebih serius menjalani syariat Islam.

Rambut wanita itu aurat, walau tidak (serta merta) membangkitkan syahwat. Makanya kalau berjilbab tapi berbaju ketat itu kontradiksi. Justru yang bikin nafsu lekukan bentuk susumu yang menonjol itu. Membuat pikiran pria menerawang jauh ke awan.

Nek rambutmu yo gak ngefek blas. Mau ditutupi atau dibuka, sama sekali tidak membuat 'adik'nya Suyat bereaksi. Lha wong rambut ruwet gak jelas modele. Iku suwekan kertas opo dakron yo.

Biarawati itu berjilbab (entah apa namanya di agama Nasrani) karena dia meneguhkan diri mengabdikan hidupnya hanya untuk urusan gereja (agama). Mereka mentalak tiga dunia. Membelakangi gemerlapnya kehidupan fana.

Jadi kalau kamu sudah memutuskan berjilbab, harusnya kamu berani dengan konsekuensinya : menjaga sikap dan perilakumu. Walau nggak seekstrim biarawati. Pada dunia, cukup talak satu saja. Nek akeh-akeh malah dadi wali. Repot engkuk.

Intinya kalau kamu respect dengan jilbab, jagalah perilakumu. Nggak sekedar untuk urusan fashion belaka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline