Lihat ke Halaman Asli

Robbi Gandamana

TERVERIFIKASI

Ilustrator

Ramah di Dunia Nyata, Tukang Bully di Dunia Maya

Diperbarui: 5 Maret 2022   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: digstraksi.com

Orang Endonesa itu terkenal ramah di mata bangsa-bangsa dunia. Tapi itu tidak berlaku di dunia maya, netizen Endonesa itu jago dalam urusan bully, meremehkan, body shaming, dan sejenisnya. Mungkin termasuk aku.

Propic-nya wajah tanpa dosa tapi komennya sadis banget jika ada postingan netizen lain yang beda pilihan politik atau ideologi.

Ada anak SMK yang kreatif membuat  mobil  yang harusnya diapresiasi, tapi malah dibully. Yo wis lah kalau mereka banyak mengadopsi mobil China. Tapi itu sudah lumayan dibanding raimu, mbongkar radio ae gak iso mbalekno.

Hanya karena mobil tersebut jadi alat pencitraan tokoh Nganu terus kamu sinis. Nek ngono kelakuanmu, negaramu nggak bakalan bisa jadi besar. Sampai kiamat tetap jadi negara konsumen. Nggak pede dan gengsi dengan buatan anak negeri. Lha wong hobine bula buli ae koyok yes yeso ae raimu.

Dalam konteks ini, Endonesa harus belajar dari China. Dulu mereka dikenal sebagai bangsa peniru, sekarang jadi bangsa besar yang harus ditiru. Mereka saling mendukung, tidak saling menjatuhkan.

Dulu Dahlan Iskan mencoba mengenalkan mobil listrik karya anak bangsa, tapi lha kok malah dikriminalisasi. Didakwa merugikan negara. Insinyur mobil listriknya jadi tersangka. Intinya dijegal secara halus dan tidak didukung. Tapi ngAlhamdulillah, sekarang banyak yang sadar, ada upaya untuk pengembangan mobil listrik lagi. Ya'opo se paklek.

Medsos membuat kita gampang terseret untuk menyalahkan dan juga membenarkan. Belum tahu persis persoalannya, tapi sudah membully habis-habisan. Atas nama solidaritas atau hanya ikut-ikutan doang.

Kemarin ada kasus Gofar Hilman (GH) yang diduga telah melakukan pelecehan seksual. GH sampai stress, paranoid, nggak berani keluar rumah dan hampir bunuh diri. Itu karena dibully oleh para SJW (Social Justice Warrior), feminis militan yang sadis menghujat kaum lelaki yang tidak bisa mengontrol peli.

Bahkan keluarga GH yang nggak tahu apa-apa juga dibully. Padahal belum terbukti secara sah dan meyakinkan kalau sudah berbuat tidak senonoh.

Dan ternyata GH memang tidak bersalah. Cewek yang berhalusinasi dilecehkan oleh GH sudah minta maaf secara terbuka (ternyata cewek yang mblendes jiwanya, suka berkhayal). Para SJW yang sudah terlanjur membully pada ngilang tenggelam ditelan bumi, tidak ada kata maaf. Padahal GH sempat jobless dan hampir gendeng karena fitnah itu.

Itulah netizen Endonesa Raya. Tidak sedikit korban bully yang depresi dan bunuh diri, tapi tukang bully nggak ada matinye. Asli menyebalkan. Muke lu jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline