Lihat ke Halaman Asli

Robbi Aannasrulloh

Pekerja lepas

Public Relations Talks: Strategi Media Relation di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 26 Desember 2020   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: blog.bonus.ly.

Tak dapat dipungkiri, di era revolusi industri 4.0 teknologi berkembang sangat pesat. Media massa menjadi satu dari sekian banyak yang terkena imbasnya. Saat ini, kecanggihan teknologi membuat segala informasi dapat diperoleh dalam hitungan detik saja berbanding terbalik dengan zaman dahulu setiap orang harus menuliskan informasi di papan pengumuman dan menyebarkan dalam bentuk kertas agar ramai orang melihat.

Pandemi Covid-19 membawa dampak perubahan yang cukup besar dalam segala aspek kehidupan manusia. Sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi mendapatkan imbas yang sangat parah. Masyarakat dituntut beradaptasi atas perubahan yang telah terjadi. Dalam hal ini, Media memiliki peranan penting dalam menyebarkan informasi.

Keberadaan media sebagai penyedia informasi harus menyampaikan dengan faktual, aktual, dan jelas. Beragam media telah mempublish informasi dan mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Dalam pelayanan ini, public relation bidang jurnalistik mengambil peran untuk membangun relasi dengan khalayak umum guna mendapatkan opini yang positif dari kalangan masyarakat yang dituju.

Tugas menjadi seorang public relation memang tidak mudah dan penuh tantangan. Octo Lampito, pimpinan redaksi SKH Kedaluatan Rakyat dan KRJOGJA.com,  berpendapat bahwa seorang public relation harus tangguh, fleksibel, kreatif dan sangat perkasa. Selain itu personal branding tentunya harus dimiliki oleh tiap-tiap public relation sebab akan berpengaruh pada minat dan kepercayaan publik. Strategi komunikasi yang efektif dan sehat merupakan kunci keberhasilan seorang public relation.

Terlebih dalam situasi pandemi yang saat ini berkaitan dengan semua aspek hidup. Daya beli masyarakat turun, serta kegiatan yang tidak boleh lagi berkerumun. Perusahaan-perusahaan yang terdampak pun cukup banyak.  Public relation harus paham betul dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan “Keberadaan public relation saat ini ibarat bermain bola harus bisa memainkan informasi dengan bertahan ataupun menyerang sehingga tidak menurunkan kepercayaan publik” tutur Octo Lampito Sabtu (19/12/20).

Di era new normal, seorang public relation harus memanfaatkan new media  untuk memperkuat brand dengan menciptakan terobosan-terobosan baru. Octo Lampito berpendapat seorang public relation harus menguatkan warna-warna khas perusahaan, melakukan komunikasi secara virtual dengan menggunakan media virtual sebagai strategi branding di masa pandemi Covid-19,  mengangkat isu-isu hangat serta berikan bonus atau potongan harga pada produk seperti contoh promo produk khusus maupun bonus masker dan handsanitizier. 

Adapun langkah terakhir yang dilakukan yakni melakukan survei secara virtual untuk mengukur keberhasilan strategi yang telah dilakukan. Dengan demikian, seorang public relation harus menjalin hubungan baik dengan media massa, tanpa media massa informasi public relation tidak bisa dipublish dengan maksimal. Peran media massa pun tidak bisa dihilangkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline