Artikel ini bahwa Psikoterapi Islam secara teori dan praktik memiliki dasar penerapan Al-Qur'an, hadis dan berasal dari pengalaman manusia. Sehingga secara teori dan praktik dapat dipertanggung jawabkan. Karena bukan hanya berdasar dari dogma agama, tetapi ada pengalaman manusia berupa hasil penelitian terdahulu yang membuktikan ada hubungan positif antara pendekatan keagamaan dengan kesehatan jiwa manusia
Psikoterapi Islam dalam perspektif psikologi Islam didefinisikan sebagai teknik pencegahan dan pengobatan gangguan kejiwaan yang berasal dari permasalahan kehidupan manusia dengan menggunakan kombinasi pendekatan keagamaan dan pendekatan psikologi dalam perspektif agama Islam yang dapat diterapkan sendiri ataupun oleh seorang psikoterapis kepada klien
Apa yang menjadi dasar dalam upaya menerapkan psikoterapi Islam sebagai salah satu sarana untuk mengatasi gangguan kejiwaan pada manusia. Terdapat beberapa dasar penerapan psikoterapi Islam diantaranya adalah Al-Qur'an, hadis dan pengalaman manusia.
1. Al-Qur'an
Kenapa Al-Qur'an menjadi dasar penerapan psikoterapi Islam. Hal ini dikarenakan Al-Qur'an menjadi salah satu sumber primer referensi pengembangan psikologi Islam. Sehingga ketika mengkaji suatu tema psikologi dalam perspektif psikologi Islam. Maka perlu dirujuk kembali sumber primer dalam psikologi Islam. Al-Qur'an sebagai dasar penerapan pertama psikoterapi Islam sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an surah Yunus [10] ayat 57 yang artinya: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Taufiq, n.d.)
2. Hadis
Selanjutnya, dasar kedua dalam penerapan psikoterapi Islam adalah bersumber dari hadis. Terdapat beberapa hadis Rasulullah Saw yang menjadi dasar penerapan psikoterapi Islam menjadi sebuah metode psikoterapi Islam. Seperti terdapat dalam hadis Nabi Muhammad Saw: Dari Jabir ra dari Rasulullah Saw bersabda : Setiap penyakit itu ada obatnya, Apabila ditemukan obat yang tepatuntuk suatu penyakit, maka akan sembuh penyakit itu dengan izin Allah (Muslim bin Hajjaj, n.d.).
Penyakit yang diderita oleh individu dalam perspektif Islam pasti ada obatnya. Begitupun individu yang mengalami gangguan kejiwaan pasti dapat diobati melalui psikoterapi Islam. Selanjutnya dalam hadis Rasulullah Saw, Artinya: Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah Saw bersabda: Tidak diturunkan suatu penyakit kecuali diturunkan juga kesembuhannya (obatnya) (Al-Bukhari, 1998). Landasasan penerapan psikoterapi berlandaskan selanjutnya sebagaimana terdapat dalam hadis Rasulullah Saw, artinya: Dari Abdillah, beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda: perhatikanlah dua obat penawar ini, yaitu madu dan al-Qur'n (Ibn Majah, 1998).
3. Pengalaman Manusia
Selain berasal dari Al-Qur'an dan hadis. Dasar penerapan psikoterapi Islam terdapat sumber lain yaitu pengalaman manusia. Adapun yang dimaksud pengalaman manusia disini adalah amalan-amalan berupa zikir ataupun serangkaian praktik psikoterapi Islam yang biasa diamalkan oleh orang-orang saleh ataupun ulama. Tentunya dalam mengikuti pengalaman manusia ini. Harus berpedoman dengan Al-Qur'an dan hadis, tidak ada pertentangan diantaranya.
Ketiga dasar penerapan psikoterapi Islam, seyogyanya merupakan tiga rangkaian yang saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lainnya. Al-Qur'an dapat dikatakan menjadi sumber rujukan utama sebagai dasar penerapan psikoterapi Islam. Begitupun hadis juga merupakan sumber dasar penerapan psikoterapi Islam yang dapat mendukung apa yang telah terdapat di dalam Al-Qur'an.