Lihat ke Halaman Asli

robani37

Mahasiswa IAILM Tasikmalaya, Fakultas Dakwah, Prodi Ilmu Tasawuf

Fenomenologi Amaliah Khotaman Tam TQN Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Diperbarui: 18 Desember 2023   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Khataman salah satu amalan TQN Suryalaya yang terdapat dalam kitab 'Uqudul Juman. Khataman berarti penutup atau penyelesaian, yaitu penutup dari amalan-amalan yang telah dilakukan sebelumnya. Khataman dilakukan dengan membaca dzikir-dzikir tertentu yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat.

Khataman berasal dari kata "Khatama-yakhtumu-khatman" artinya selesai/menyelesaikan. Maksud khataman dalam TQN adalah menyelesaikan atau menamatkan pembacaan aurad (Wirid-wirid) yang menjari ajaran TQN pada waktu-waktu tertentu. Wirid-wirid itu minimal dibaca secara keseluruhan sampai khatam (tamat). Disebut amalan khatamantam dikarenakan dibaca keseluruhan dengan selesai bacaannya sampai tamat.

Amalan Khataman, sebagaimana yang telah dijelaskan tatacaranya sebelumnya, merupakan perpaduan antara dzikir, shalawat, doa, dan bacaan yang biasa diamalkan oleh Nabi dan sahabat Beliau, yang amalan ini bisa diamalkan secara sendirian atau berjamaah. Pelaksanaan amalan Khataman ini di setiap hari antara Maghrib dan Isya, dan setelah shalat sunat li daf'il bala' sebakda shalat Isya, serta setiap hari Senin dan Kamis setelah selesai shalat Ashar. Amalan Khataman ini juga termasuk amalan yang mampu untuk menolak bala. 

Khotaman merupakan Amaliah mingguan TQN pondok pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Manfaatnya; Ijabah dan Marifat.

Di dalam Uqudul Juman dijelaskan bahwa khataman berisikan doa yang sangat manjur untuk urusan dunia dan akhirat. Di tempat lain dijelaskan, bahwa amalan ini sangat kuat memberikan pengaruh pada mental dan spiritual. Terlebih dengan banyaknya kebutuhan yang berkenaan dengan dunia dan akhirat, dan juga untuk kejayaan agama dan negara, maka intensitas pengamalan Khataman harus ditingkatkan. Siapa yang banyak memiliki kebutuhan hidup, sekaligus menolak bala, maka amalan Khataman ini harus diperbanyak.

Berikut ini hasil wawancara yang telah melaksanakan amaliah KHOTAMAN TAM:

Bapak. Saeful Rijal, M.Ag. (Dosen Fakultas Dakwah IAILM) Pertama melaksanakan khotaman tam terasa lama karena membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 jam, tetapi setelah dilaksanakan khotaman tam tersebut menjadi terasa meresapi kemudian hati mulai tenang, bahkan seperti dekat dengan sang guru mursyid dan bermarifat kepada Allah swt. Ketika sesudah mengamalkan khotamantam ada perbedaan kepada kehidupan sehari-hari baik bagi jiwa raga maupun kebutuhan finansial ekonomi, diantaranya ada hajat yang terkabul yaitu saat mau beres kuliah S 2 di pasca sarjana ilmu tasawuf ketika itu beres sidang munaqosah bingung soalnya belum bayar dan kebetulan ada amaliah khotaman tam yang diselenggarakan di LDTQN pusat pada minggu terakhir sebelum amaliah manakib. 

Lalu mengikuti khotaman tam di masjid asror berjamaah sambil berniat minta doa semoga bisa lulus wisuda, ketika berlangsungnya khotaman tam beliau melaksanakan dengan bersungguh-sungguh sambil menangis atas niat yg pengen segera wisuda. 

Di sisi lain teman-temnnya yang mau wisuda S 2 itu sudah sepuh dan sudah pada kerja katanya pengen lulus bareng-bareng dan khotaman tam tersebut di khususkan hajatnya supaya beres lulus wisuda. Setelah beres singkat cerita beberapa hari setelah melaksanakan khotaman tam tanpa disadari dan tanpa diketahui nama beliau sudah terdaftar dan kemudian sudah lunas semuanya pembayaran untuk wisuda. Disini meyakini bahwa pangersa Abah melihat kita bukan hanya secara dohir mungkin tidak ada tapi secara ruhaniya itu ada. Singkat cerita bisa lulus S 2 ilmu tasawuf. 

Beliau bersyukur bisa lulus dan bersyukur bisa kuliah di pascasarjana ilmu tasawuf suryalaya.  Pandangan khotamantam menurut beliau ini adalah tadi di kabulnya hajat, bisa menolak bala, bisa memberikan keberkahan, serta menajamkan spiritual. Ketika kita sebagai ikhwan lebih rajin mengamalkan khotaman akan semakin dekat dengan guru mursyid, mengukurnya dengan olah rasa bukan secara logika tapi dengan rasa. (Saeful Rijal, Wawancara, Tanggal 15 November 2023 Pukul 13.10 WIB di perpustakaan IAILM).

Dwi Ardiyanto (Mahasiswa Ilmu Tasawuf semester 7 IAILM 2023) Pertama melaksanakan khotaman tam di LDTQN Samarinda Kalimantan dipimin oleh Ust.Syafrudin. pelaksanaannya yaitu dengan cara dibagi tiap orang jumlah bacaannya sehingga bisa katam. Beres sekitar 2-3 jam dikarenakan tiap orang punya jumlah yang harus di bacanya, bareng-bareng berjamaah. Setelah sesudah melaksanakan khotaman tam yang dirasakan ada perbedaan dalam beribadah lebih semangat dan hati lebih tenang, beda dengan sebelum mengamalkan. Lalu berkuliah di IAILM suryalaya dan ikut mengamalkan khotaman tam bersama mahasiswa prodi ilmu tasawuf yang dilaksanakan setiap malam rabu satu minggu satu kali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline