Sangat banyak bentuk dan teknik psikoterapi spiritual yang didesain oleh para ahli. Pada pembahasan kali ini, Spiritualitas belakangan ini menjadi kajian penting dalam bidang psikologi. Spiritualitas dimunculkan kembali dalam kajian psikologi karena dianggap penting dalam menyelesaikan beberapa permasalahan fenomena psikologis. Pada dasarnya, spiritualitas adalah elemen terpenting dalam diri manusia yang berpengaruh pada kekuatan dan ketahanan mental. Permasalahan spiritual tentunya dapat berakibat pada permasalahan mental
Pertama, terlibat dalam aktivitas berbasis spiritual: seperti ibadah, kajian-kajian agama, upacara keagamaan, membaca kitab suci atau buku-buku agama, dan melakukan perenungan spiritual. Dalam agama Islam, melakukan perenungan atau berzikir kepada Allah akan menghasilkan ketenangan.
Kedua, merasakan ada kekuatan yang menguatkan diri: Perasaan ini termanifestasi dalam bentuk keyakinan dan harapan pada kekuatan tertinggi, bersyukur pada Tuhan karena masih bisa hidup dan memiliki, dan meyakini bahwa manusia masih bisa bertahan hidup karena Tuhan memiliki tujuan.
Ketiga, berusaha untuk memaafkan (calling upon forgiveness) dengan melakukan strategi penerimaan (acceptance stratetgy) yaitu dengan memandang bahwa diri ini memiliki keterbatasan untuk memahami mengapa kejadian trauma itu ada, sehingga klien tidak perlu melanjutkan untuk terus mempertanyakan mengapa kejadian trauma itu terjadi atau terjadi pada dirinya.
Keempat, menunjukkan tindakan spiritual (performing spiritual acts) seperti melakukan perbuatan baik, menolong orang lain, terlibat dalam kegiatan sukarela, berkontribusi dalam komunitas spiritual atau agama, bermeditasi, introspeksi, menggunakan panduan hidup spiritual sebagai model, berpuasa, bermain atau menyayikan musik spiritual, mengikuti pelayanan spiritual, menghubungkan diri dengan alam, menikmati alam seperti berkebun dan sebagainya, dan semua tindakan yang menuju pada kehidupan yang baik
Kelima, mencari dukungan agama (seeking religious support) dengan menghadiri pelayanan keagamaan, upacara keagamaan, menonton acara keagamaan di televisi, mendengarkan porgram keagamaan di radio, mendengarkan musik keagamaan, mempercayai kehidupan setelah kematian, merasa memiliki komunitas keagamaan atau spiritual, dan memandang kejadian traumatik sebagai jalan bagi dirinya menuju kebersamaan
Keenam, meminta pertolongan Tuhan (pleading with God) agar memberikan kondisi yang lebih baik dan segalanya menjadi lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan do'a, berzikir, dan meminta ampunan Tuhan.680 'Abd al-Salm al-Hurs mengatakan bahwa manusia hendaknya senantiasa berdoa agar disembuhkan dan disucikan jiwanya dan akhlaknya. Manusia hendaknya meminta kepada Allah agar dijadikan akhlaknya menjadi indah, mencintai orang lain, santun, dan bermanfaat. Do'a yang demikian itu lebih utama.
Itulah teknik psikoterapi yang dijelaskan oleh Sa'ad Riydh yang sangat berbasis kepada konsep religius.
sumber;KECEMASAN DAN PSIKOTERAPI SPIRITUAL ISLAM Dr. Ahmad Rusydi, MA. Si.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H