Lihat ke Halaman Asli

[WPC 39] Kopdar 2: The Art of "Icip-icip"

Diperbarui: 20 April 2016   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1373276745222685415

[caption id="attachment_253631" align="aligncenter" width="601" caption="Setetes racooon (Dok. Rob)"][/caption] Saya suka memasak. Itu mungkin yang bikin mantan pacar saya masih rela khilaf sampai sekarang. Buat saya, mencicipi, bahasa Jawanya icip-icip, adalah salah satu tahap yang paling menentukan, walaupun singkat dan remeh, dalam proses memasak. Dan, hampir dipastikan nasib akhir masakan saya diputuskan di tahap itu. Sabtu-Minggu (29-30/6) lalu, saya diajak icip-icip. Kali ini bukan masakan, melainkan salah satu bidang fotografi bernama fotografi makro. [caption id="attachment_253634" align="alignright" width="455" caption="Kuncup (Dok.Rob) "]

1373277176116714535

[/caption] Pengertian fotografi makro adalah bla...bla...bla. Sudah banyak yang bahas di berbagai komunitas dan forum fotografi, begitu juga tentang alat-alat yang diperlukan. Ada yang bilang alatnya mahal? Yaa..relatif saja, tergantung kreatifitas masing-masing. Fotografi makro menjadi salah satu materi yang dipelajari dalam Kopdar Komunitas Kompasianer Hobi Jepret (KAMPRET) di Kaliurang, Jogja,. Materi lainnya adalah pemotretan model. Jujur saya penyuka aliran street photography dan tidak terlalu tertarik pada dua bidang fotografi ini. Selain ribet, saya tidak suka menata subyek (atau obyek) seperti yang biasanya dilakukan dalam fotografi makro dan pemotretan model. Haruskah antipati terhadap satu pengetahuan kalau tidak suka pada bagaimana biasanya pengetahuan itu dicitrakan? Di sinilah letak "The Art"-nya...seninya. Kalau ada yang berpikir fotografi makro dan pemotretan model itu mahal, gabung komunitas fotografi saja. Perangkat keras bisa saling pinjam atau patungan. Harga perangkat lunak sejenis trik dan pengetahuan dasar tergantung keberanian Anda bertanya saja...di Kopdar KAMPRET kemarin, Mo Wito ngasih harga gratis...tis! [caption id="attachment_253639" align="alignright" width="455" caption="Bulir Air (Dok.Rob)"]

13732783591358710969

[/caption] Kalau ada berpikir fotografi makro itu ribet, atas nama icip-icip, ya tinggal disederhanakan saja...ga ada masalah, ga ada yang marah. Caranya gampang. Karena lebih suka seting obyek alami, saya cari saja detil-detil objek berukuran kecil dan menarik di sekitar. Untuk pencahayaan, karena saya tidak hobi menggunakan lampu kilat, saya terlebih dulu memastikan objek cukup terang. Bukannya saya ingin menyederhanakan masalah atau menganggap kemampuan teknis tidak penting, tapi memang itulah alaminya fase icip-icip. Yang praktis-praktis saja. Setelah tahu enaknya, baru mencari tahu apa dan bagaimana ribetnya menciptakan rasa enak itu. Tulisan Mbak Aulia ini bisa jadi ilustrasi yang cocok. Kebetulan, - ini enaknya kalau gabung komunitas - saya sempat dipinjami lensa makro 40mm dan meminjam lensa tele 105mm. Gaya motret ala street, seperti focus and recompose, off center framing, dan diafragma di bukaan besar masih jadi gaya andalan saya. Sebagai info saja, tiap bidang fotografi memiliki pendekatan teknis masing-masing untuk mendapatkan hasil maksimal. Tapi, meskipun hasilnya jauh dari sempurna, hasil icip-icip fotografi makro kali ini berkadar racoooon yang cukup bikin kliyengan buat saya sendiri...efeknya lebih kenceng dari segendul wine Bali, percayalah! Jadi intinya, enak itu relatif. Untuk menciptakan versi Anda, jangan segan melakukan personalisasi. Bon appetit, Lur :D Seni icip-icip versi Kampretos lain di sini. [caption id="attachment_253636" align="aligncenter" width="585" caption="Mekar (Dok.Rob)"]

1373277727917571850

[/caption] [caption id="attachment_253643" align="aligncenter" width="585" caption="Daun bukan di atas bantal (Dok.Rob)"]

13732789171980248930

[/caption] [caption id="attachment_253644" align="aligncenter" width="585" caption="Tips foto makro untuk model: tetap jaga jarak atau Anda kena sampluk!! (Dok.Rob)"]

13732795031591586683

[/caption]

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline