Lihat ke Halaman Asli

Prasetya Marisa

Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Manusia Sampan

Diperbarui: 9 Oktober 2023   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

manusia-manusia tanpa pendirian, bagai sampan yang terombang-ambing di lautan.
berpasrah dibawa takdir dan nasib yang tak kunjung mereda.
berharap datang pertolongan yang membawa mereka ke pelabuhan.
Tapi Tuhan tidak semudah itu memberikan bantuan, sayang...

Manusia-manusia tanpa harapan, bagai sampan yang terombang-ambing di lautan.
ingin karam, tapi masih mengambang.
ingin hidup tapi jiwa masih mati.
kadang sebagian mencurangi kematian sendiri,
sebagian nya lagi terpuruk dan membusuk di biliknya sendiri.

Manusia-manusia tanpa tekad, bagai sampan yang terombang-ambing di lautan.
dan aku salah satunya.
memasrahkan diri, diterjang ombak sana-sini.
berharap pertolongan Ilahi.
Sayangnya doa ku kurang mumpuni.
terkadang aku ingin mengkaramkan tubuhku sendiri.
Sayangnya, lautan pun menolak tubuhku yang membusuk
jiwa dan hatinya tak lagi hidup.

Haruskah sampan ini kubiarkan sendiri atau
kukayuh dan kugerakan sampai menuju pelabuhan?
Kutak tahu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline