tak pernah kubaca cabai se puitis ini,
indah letak kata disertai dalam makna.
kucoba terka apa maksudnya,
seraya mengamati tindak-tanduknya.
Oh, cabai. tak pernah kau seromantis ini.
minta dipuja dan dipuji
kalau bisa hapus caci maki.
cabaiku yang baik hati.
cabaiku penuh vitamin,
untuk menghangatkan sepotong hati yang dingin.
Rasa pedas dimulut,
menjadi nyala api selepas disulut.
cabai, aku lah pemuja mu.
Kubeli kau lewat ibuku.
sayang disayang, mahalnya hargamu.
buatku ingin menangis menahan malu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H