Lihat ke Halaman Asli

Prasetya Marisa

Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Cabai-ku Larang

Diperbarui: 23 September 2023   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jalan menuju hotel yang sepi

tak pernah kubaca cabai se puitis ini,
indah letak kata disertai dalam makna.
kucoba terka apa maksudnya,
seraya mengamati tindak-tanduknya.

Oh, cabai. tak pernah kau seromantis ini.
minta dipuja dan dipuji
kalau bisa hapus caci maki.
cabaiku yang baik hati. 

cabaiku penuh vitamin,
untuk menghangatkan sepotong hati yang dingin.
Rasa pedas dimulut,
menjadi nyala api selepas disulut.

cabai,  aku lah pemuja mu.
Kubeli kau lewat ibuku.
sayang disayang, mahalnya hargamu.
buatku ingin menangis menahan malu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline