Lihat ke Halaman Asli

Prasetya Marisa

Pekerja , Pembelajar, dan Penulis Buku Diari.

Perjalanan Manusia

Diperbarui: 29 September 2021   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita adalah pengembara,

Di mana pasir berlapis membawa tapak yang kusam. Di mana tiupan angin semilir mengantarmu dari satu kota ke kota lain. Di mana air mengalirkan tubuhmu dari luka menjadi duka.

Kita adalah pengembara,

Yang berawal muda menjadi menua. Di mana keriput menari di wajah kita. Di mana rambut putih mulai menjulur lemah di pundak. Di mana lidah mulai kelu, pelo mengucap.

Kita adalah pengembara,

Yang bermula di dunia, dan berakhir di akhirat.

-tamat-

Somewhere, 29 sept 2021. Puisi balasan untuk puisi sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline