Lihat ke Halaman Asli

Peranan IT dalam Proses Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 28 Juli 2021   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Coronavirus Disease-19 (Covid-19) telah ditetapkan sebagai pandemik karena telah menyebar hingga ke seluruh dunia. Covid-19 merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat, dan mempengaruhi segala aspek kehidupan, salah satunya di bidang pendidikan. (Al Hakim, 2020; Al Hakim et al., 2020; Endailalu & Hadgu, 2020; Lipsitch et al., 2020). Pendidikan di era pandemi Covid-19 saat ini menurut Al Hakim (2020) tidak lepas dari peran mahasiswa sebagai agen problem solving bagi permasalahan yang ada di masyarakat, seperti melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selagi pandemi Covid-19, kegiatan KKN dilaksanakan secara tematik dan tetap mengharuskan mahasiswa melakukan pemecahan masalah dan merumuskan masalah-masalah yang kompleks, seperti pendidikan. Salah satu bentuk peran aktif mahasiswa selama pandemi Covid-19 dapat melalui kegiatan KKN Tematik Covid-19 yang merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan (Anwas, 2011; Prasetyo & Suherlan, 2020).

Sangat rentannya penularan Covid-19 mengharuskan segala aktivitas sehari-hari dilaksanakan secara daring dari rumah (Al Hakim, 2020; Al Hakim et al., 2020; Haushofer et al., 2020; Prasetyo & Suherlan, 2020) termasuk aktivitas di sektor ekonomi dan sosial (Budastra, 2020; Haushofer et al., 2020), kesehatan (Armiani et al., 2020; Sulaeman & Supriadi, 2020), hingga pendidikan (Dulkiah et al., 2020; Prasetyo & Suherlan, 2020). Dampak yang cukup dirasakan dengan adanya pandemi Covid- 19 salah satunya ada di bidang pendidikan. Pemerintah menghimbau untuk menerapkan kebijakan program pembelajaran dari rumah atau belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi (Prasetyo & Suherlan, 2020).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis berusaha untuk menerapkan
program kegiatan KKN Tematik Covid-19 dengan melakukan pendampingan belajar bagi siswa dan guru serta penguatan pendampingan pembelajaran bagi para orangtua murid yang terdampak program belajar dari rumah. Kegiatan KKN ini berlangsung di Kelurahan Pasirkareumbi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kegiatan KKN berlangsung dengan mematuhi
seluruh protokol kesehatan yang berlaku.

Di kondisi yang mengharuskan semua kegiatan dilaksanakan secara daring dari rumah ini membuat guru dan siswa masing-masing dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan cepat memahami dunia teknologi informasi. Sementara dalam kenyataannya, masih banyak guru dan siswa yang belum mengerti sama sekali bagaimana cara mengoperasikan computer, banyak juga dari mereka yang belum memiliki gawai/ponsel pintar yang dapat menunjang pembelajaran secara daring. Berdasarkan permasalahan ini, penulis membuat beberapa program yang ditujukan untuk membantu para guru mengoperasikan dan menggunakan berbagai platform pembelajaran yang dapat membantu proses belajar. Penulis juga membuat program pendampingan belajar siswa yang memiliki kesulitan dalam memahami materi yang diberikan secara daring. Selain itu juga, penulis membuat program penguatan pembelajaran yang ditujukan kepada para orang tua untuk dapat menunjang proses belajar anak di rumah.

Dalam melaksanakan program yang penulis buat, penulis memilih Sekolah Dasar Negeri Soklat sebagai tempat untuk merealisasikan program kerja penulis. Jika biasanya para guru di masa pandemic ini berfokus pada pemberian materi dan tugas hanya di platform WhatsApp, maka pada kali ini penulis membantu para guru untuk mempelajari dan mengoperasikan platform Zoom Meeting sebagai media untuk melakukan tatap maya dengan para muridnya. Selain itu juga ada beberapa guru yang memilih untuk membuat video pembelajaran berisi penjelasan guru untuk diunggah di youtube dan nantinya disebarkan kepada para muridnya.

Selain para guru, penulis juga membantu muridnya yang kesulitan memahami pembelajaran dengan memberikan penjelasan tambahan baik secara lisan maupun dalam poster pembelajaran. Penulis juga berbincang dengan para orangtua untuk saling menguatkan dan berbagi tips dan trik yang dapat membantu anak-anaknya semangat belajar di dalam rumah.

Untuk pemberian tugas, para guru masih menggunakan platform WhatsApp sebagai platform utama. Para guru mengirimkan tugas yang harus dikerjakan murid, dan murid pun mengirimkan jawaban tugasnya secara langsung melalui chatbox kepada guru mata pelajaran masing-masing.

Selain melakukan pendampingan bagi guru dan siswa, penulis juga membantu dalam pembuatan dan perumusan administrasi sekolah, seperti halnya

  • Penyusunan dan pembuatan Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes),
  • Pembuatan berkas daftar hadir siswa,
  • Penyusunan RPP dan Silabus,
  • Penyusunan berkas penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa,
  • Pembuatan video perkenalan sekolah.

Dengan beberapa kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan dan  memperlancar kegiatan pembelajaran secara daring baik itu untuk sekolah, guru, siswa, maupun orang tua. Karena untuk mencapai Negara Indonesia yang maju perlu fondasi pendidikan yang kuat demi masa depan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline