Lihat ke Halaman Asli

Klarifikasi yang Menyesakkan

Diperbarui: 8 September 2024   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Seorang gadis duduk termenung di sebuah tempat makan, menunggu makanan yang dipesannya. Ternyata selain menunggu makanan, ada juga yang ia tunggu. Sosok yang amat dirindukan. Waktu terus berjalan, berganti bergerak menuju ke waktu yang lain. Sampailah pada yang ditunggu. Yang ia pesan bukan makanan, ia hanya menunggu sepotong hati yang akan kembali lagi kepadanya. Bisakah?

Detik berganti menjadi menit, menit berganti menjadi jam. Akhirnya satu jam berlalu, dua jam terlewat. Menuju tiga jam, yang ditunggu datang. Dua hal datang bersamaan. Salah tingkah juga gugup beradu satu, pikiran riuh, lisan komat kamit menyiapkan kata-kata yang akan dikeluarkan. Aaaaaarrrgh.. 

.... akhirnya seorang gadis dengan hal-hal yang ditunggunya hanya diam, saling menatap untuk waktu yang cukup lama. Juga sesekali saling memalingkan pandangan. Obrolan yang singkat, perbincangan yang pastinya akan membekas untuk si gadis. 

Sepanjang jalan menuju rumah, pikiran si gadis tak karuan. Senang campur kesal bersatu padu menyerap menjadi suatu emosi yang bahkan si gadis pun tak mampu menginterpretasikannya. Selamat jalan wahai yang sudah mengambil seperempat dari hatiku. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline