Di depan kedai kopi,
Ia duduk sendiri di keramaian,
menoleh ke sana kemari di balik layar cahaya,
menghidu aroma kopi
dan menyusuri rasa yang terjebak di sudut hati.
"Aku ingin jujur.
Kali ini, seutuhnya."
Sore semakin larut.
Perjalanan manusia menulikan kupingnya.
Jemarinya sibuk mengetikkan kata
sebuah surel yang ingin mengatakan:
"Kawan, kau bukan lagi si bandel
yang usil."