Lihat ke Halaman Asli

Renungan Kehidupan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Catatan pengalaman beberapa tamu yang datang untuk berkonsultasi tentang permasalaha yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka sebagai renungan bersama dan keinginan untuk berbagi dengan Anda semua.

# Bila ada pilihan lebih baik tidak memilih kedua-duanya, karena tidak menjamin akan menjadi baik. Cukup Tuhan yang menentukan yang terbaik.

# Sebagaimana hati memiliki tugas dan amalan : lawan ikhlas adalah riya', keyakinan lawannya keraguan, cinta lawannya kebencian, jika lalai memperbaiki hati, maka dosa-dosa akan bertumpuk sehingga membinasakan hati.

# Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah, maka Allah menjawab ''Hai para malaikat-Ku, hamba-Ku telah ikhlas berpasrah diri, maka bantulah dia, tolonglah dia, dan penuhi hajat keinginannya," (Imam Ja'far kitab Al Bihar). Maka masih perlukah kita ngotot utk meraih sukses dan kebahagiaan?

# Mata hatilah yang mampu menembus pandangan di saat “gelap”. Mata hatilah yang bisa membedakan antara angin tuntunan dengan yang tipuan. Kejernihannya pula yang bisa memantulkan ‘cahaya’ yang sejati.

# Begitu kita megikhlaskan sesuatu , maka kita telah menyerahkan hal itu kepada Yang Maha Kuasa sehingga kecerdasan Tuhanlah yang bekerja pada diri kita dengan mekanisme yang sulit dipahami AKAL MANUSIA.

# Tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan akan datang menghampiri jika dalam  ikhtiarnya manusia berhasil bersyukur, menikmati prosesnya dan menyerahkan seluruh urusan dan kepentingan hanya kepada ALLAH.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline