Tidur merupakan kondisi fisiologis yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tapi, bagaimana jika kita mengalami sulit tidur sehingga mengganggu produktivitas kehidupan kita?. Maka penting untuk kita mengetahui lebih lanjut seputar salah satu gangguan tidur yang sangat umum terjadi di dunia, yaitu insomnia yang biasanya hanya dikenal sebatas sulit tidur oleh masyarakat.
Jadi, sebenarnya apa itu insomnia?. Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya sulit untuk memulai tidur, mempertahankan dirinya untuk tetap tidur, dan merasa tidak cukup tidur. Rata-rata penderita insomnia secara global menurut DSM-V ada sebanyak 3,0%, sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 10%, dengan kata lain ada sekitar 28 juta penduduk Indonesia yang menderita Insomnia.
Ada beberapa gejala yang dapat mengindikasikan insomnia, beberapa diantaranya seperti sulit tidur, sulit mempertahankan dirinya untuk tetap tidur, sulit tidur apabila terbangun, dan sulit tidur meskipun ada kesempatan untuk tidur. Gejala-gejala ini harus terjadi setidaknya tiga kali dalam seminggu untuk bisa disebut sebagai gangguan insomnia, apabila sudah lebih dari seminggu sebaiknya konsultasikan kepada tenaga profesional.
Insomnia dapat terjadi kepada semua orang dari berbagai kalangan. Penyebab seseorang bisa mengalami insomnia sangat beragam, mulai dari kebiasaan tidur yang buruk, seperti bermain gawai sebelum tidur, jadwal bangun dan tidur yang tidak teratur, rasa cemas yang berlebihan, ruangan tidur yang kurang nyaman, mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan juga mengonsumsi kafein, nikotin, serta alkohol secara berlebihan.
Lalu apa saja dampak dari insomnia ini?. Ada beberapa dampak dari insomnia, yaitu dampak pada fungsi tubuh, dampak pada fisik seperti tubuh terasa letih, dampak sosial yang terjadi seperti kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sosial, dampak psikologis yang menyebabkan gangguan pada ingatan dan kurangnya konsentrasi, bahkan dapat memperpendek angka harapan hidup dikarenakan tidak menjaga kualitas tidur yang baik.
Nah, yang tidak kalah penting adalah mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi insomnia. Hal-hal yang mungkin bisa dilakukan agar dapat mengatasi gangguan insomnia diantaranya adalah:
- Melakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur. Contohnya: membaca buku, mandi air hangat, mendengarkan musik dengan irama yang menenangkan.
- Menghindari makan banyak sebelum tidur.
- Menghindari minuman beralkohol dan berkafein.
- Menghindari aktivitas yang berat sebelum tidur.
- Mengatur ruangan tempat tidur yang nyaman.
- Tidak tidur siang lebih dari 1 jam.
- Berada di tempat tidur hanya pada saat benar-benar ingin tidur.
Insomnia yang terjadi secara berkala sebaiknya jangan dianggap sepele. Sebagai salah satu gangguan kesehatan mental, individu dengan gangguan tidur insomnia yang tidak segera mendapatkan penanganan dari tenaga profesional bisa berakibat buruk. Lalu bagaimana indikasi seseorang dengan gangguan tidur insomnia sudah seharusnya mendapatkan bantuan tenaga profesional?. Ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Sudah mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Kesulitan dalam berkonsentrasi.
- Kesulitan dalam mengingat.
- Mudah marah.
- Sakit kepala.
- Menunjukkan gejala Insomnia secara konsisten dalam jangka waktu 4 minggu.
- Sering terbangun pada malam hari dengan nafas yang terengah-engah.
- Mulai mengonsumsi obat tidur tanpa konsultasi dengan tenaga profesional.
Hal-hal di atas merupakan indikator yang menandai seorang individu sudah seharusnya untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional.
Setelah semua pemaparan di atas, semoga kita bisa lebih jauh mengenal seputar insomnia. Jadi, jika kamu merasa atau mengenal orang lain yang mungkin terkena insomnia segera konsultasikan ke tenaga profesional agar bisa mendapatkan penanganan secara tepat.