Pasca melahirkan, seorang wanita akan mengalami banyak perubahan. Mulai dari fisik, hingga mentalnya. Wanita yang baru melahirkan rentan mengalami baby blues syndrome. Melansir laman RS Sarjito, di Indonesia angka kejadian baby blues syndrome berkisar 50-70%. Fase ini biasanya dialami pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari.
Adapun wanita yang mengalami baby blues yakni mudah kelelahan sehingga tak mampu mengurus diri sendiri, mudah tersinggung, mudah sedih, murung, cemas, menangis, sulit tidur, hingga merasa kecewa. Suasana hati, juga mudah berubah. Di fase ini, dukungan suami sangat dibutuhkan.
Dikutip dari Siloamhospital.com, penanganan yang salah terhadap wanita yang mengalami baby blues syndrome, bisa berakibat fatal, dan berlanjut menjadi postpartum depression yang dapat membahayakan ibu maupun bayi
Kasus seorang Polwan membakar suaminya sendiri di Jombang, dikaitkan dengan baby blues yang dialami polwan tersebut. Diketahui, polwan tersebut baru melahirkan anak kembar. Namun, suaminya yang juga seorang polisi, abai terhadap kondisi psikologis istrinya. Ia justru asyik main judol, dan menghabiskan gaji 13 buat judol. Hal itu membuat istrinya marah. Hingga tega membakar suaminya.
Dari kasus ini, suami harus bisa menempatkan dirinya sebagai ayah dan suami yang tepat. Agar istri dapat terhindar atau paling tidak bisa menghadapi baby blues. Lalu, apa saja yang seharusnya dilakukan suami, berikut uraiannya dirangkum dari pengalaman dan berbagai sumber.
1. Beri motivasi istrimu agar tak merasa sendirian
Jangan biarkan istrimu merasa sendirian. Buatlah istrimu sadar bahwa sebagai suami, kamu ada untuknya. Dan selalu ada untuk mendampinginya. Setelah melahirkan, jangan abaikan istrimu. Dukung dan puji keberhasilannya melahirkan setelah melahirkan.
Jika kamu bekerja, sebaiknya minta izin untuk cuti. Dampingi istrimu mulai dari pra melahirkan, hingga ke ruang operasi, bawa semua keperluan bayimu dan istrimu. Saat hendak menuju ruang bersalin, berilah motivasi kepadanya. Pegang tangannya, katakan kepadanya, "kamu kuat", dan yakinkan, bahwa dirimu juga turut berjuang dengannya.
2. Bantu istrimu merawat buah hati
Hari-hari pasca melahirkan ,akan menjadi sangat sibuk mengurus buah hati. Si kecil, bisa saja rewel, dan sering menangis. Hal ini, akan membuat istrimu depresi jika kamu membiarkan dia sendirian mengurus si kecil.
Solusinya, kamu sebagai suami harus terlibat aktif mengurus bayimu. Kamu harus belajar menggendongnya. Menenangkannya. Dan, jika perlu, belajar mengganti popok bayimu.