Lihat ke Halaman Asli

Cinta Dia, Jadi Powerbank

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Laju mobil di tol dalam suasana hujan membuat udara dingin jadi alasan untuk lontarkan cerita panas tentang pengalaman selingkuh yang pernah terjadi dikehidupan manusia, dua wanita belum pernah selingkuh serius mendengarkan, rekannya berbagi cerita tentang masa perselingkuhan.“Apa enaknya selingkuh ya? “Tanya si polos. “Haa..memang kamu belum pernah merasakan?” telisik ketemannya si naif.Aku tidak pernah selingkuh tapi saat pacaran suka jalan sama cowok lain saja, kan belum ada ikatan?!.Kalau sudah ada ikatan apa rasanya?, ha ha ha..enak tauk teriak mereka, ngeri-ngeri sedap karena semuanya harus diam-diam tersembunyi, itu yang jadi tantangan. Hati jadi gembira setelah bertemu dia, tanpa diketahui pasangan.Kita orang dewasa pasti punya masalah dalam rumah tangga, makanya selingkuh jadi jalan keluarnya, asalkan saling pengertian kita sama pasangan dan juga selingkuhan.Gimana ngaturnya tuh..? gak takut ?, kalau aku anggap diriku “powerbenk” celetukkan muncul..sontak tawapun meledak dan memanaskan suasana. Giiillllaaaa…. Artinya bisa dipinjam dong?, ach, enggak juga tergantung yang punya mau pinjamin tidak, jaman sekarang pinjam meminjam harus ada perhitungan.Modal sendirilah!.“Powerbenk” itu diperlukan diera gadget minded, bayangkan kalau kita tidak bawa pasti sulit komunikasi dan bisa mati gaya, hahaha..makin tertawa kami tanpa perhitungkan perasaan teman yang memang sedang aktif selingkuh. Si polos hanya tertawa dan berucap “gak ikutan ya”.Polos satunya penasaran memangnya gimana sebenarnya perasaan kalian yang pernah selingkuh cerita dong..!?, biar aku tahu.Oo boleh nanti setelah pindah ke mobil kamu aku cerita yaa…

Jadi selingkuh itu nyaman dan enak ya?, bukanya susah? karena harus beralasan serta waspada terus?.Jangan salah disitulah tantangannya, kalau sudah terjadi rasanya luar biasa loh, peristiwa aku sama suami sekarang awalnya dari selingkung tapi setelah hamil dan kita menikah dengan menceraikan pasangan masing-masing makin mesra, karena memang cinta adalah alasan yang kuat untuk bersatu, suami ingin punya anak. Kalau aku selingkuh karena suamiku duluan yang selingkuh, padahal kita satu profesi di bidang entertainment tapi temanku sendiri penyebabnya, mulai dari situ aku nikmati kepuasan bersama cowok-cowok supaya suamiku tahu bahwa daku masih laku, sama anak muda J, punya kerjaan bagus, iichh..pokoknya puaslah.Sekarang setelah balik lagi dengan suami ada perubahan tidak, sementara kalian sudah puas saling selingkuh?.Yaa gitu dech..aku cuma sekedar tempat pelepasan tanpa pikirkan kepuasan pasangan, makanya suka kesal sendiri, menutupinya dengan nonton film Korea. Kalian sudah terbuka benar saling memaafkan belum? Belum pernah bicara serius, kita rujuk demi anak-anak saja.Coba kamu mulai duluan minta maaf agar suasana mesra terbangun kembali saran si polos.

Aku malah berbeda dengan kalian, awalnya tidak pernah terpikirkan mau beralih perhatian ke pria lain, tapi cowok ini gigih, mengagumkan, perhatian sesekali saat aku butuh dia respon komunikasi liwat ponsel rasanya senang, akhirnya aku merasa dia makin agresif, bahkan sampai sesekali terucapkan  darinya hal yang pernah kulalui serta ungkapkan, padahal bukan ke dia langsung, jadi penasaran apa dia ada hati beneran? dia beberapa kali kirimkan rayuan ke aku.  Apakah dia secara tersembunyi mamantau? Ooo jika seperti itu dia memang suka tapi masih hati-hati apalagi punya Bini.Kamu sendiri gimana? Sekarang aku baru tahu rasanya kasmaran tapi suka bertentangan hati versus logika, dia pernah sarankan bahwa itu semua tergantung hati kamu. Duuh..ternyata kalau mendua memang serba salah, tapi suka rindu ya?, jelaslah kalau kita punya perasaan sama dia, nilai plusnya jika dia bisa memenuhi kekurangan dari pasangan kita, menurut penilain kita loooh.., itu celah dapat terisi tergantung mau dilanjutkan atau tidak?.Resiko pasti ada, tapi kita jadi semakin pintar untuk beralasan.Hmmm..kalau temanku yang profesinya sangat hebat sering menolong orang benar-benar sukses selingkuhnya, karena sampai punya anak, padahal istrinya tahu tapi masa bodoh, sejauh semua kebutuhan dipenuhi.Memang dia uangnya banyak kerja sampai malam dan kalau mau kerumah selingkungannya pamit dengan sebutkan nama.Hebat gak tuh..?.

Ampun pusing deh…kemarin waktu aku di swimming pool tiba-tiba ada wanita tua ngobrol ujung-ujungnya bicara masalah selingkuh, karena akan berakibat buruk pada keturunan seperti di kitab suci ada beberapa peristiwa sudah dituliskan. Jawabanku hanya “iya aku takut” sambil merenung kendarai mobil kok..bisa bahas selingkuh dan hal lain yang persis dengan aktifitas aku?, makin pusing kepala, kalau memilih tidak bertemu dia yang diam-diam memantau pasti tidak bisa karena ada ketergantungan sendiri.Sudah jangan dipikirkan jalani saja, karena setiap manusia memang tidak ada yang sempurna, siapapun pasti mengalami, orang suci sekalipun pasti diperhadapkan dengan masalah hati yang tergoda, bagaimana kita membawa pikiran dan sikap saja.“Jalani jangan dipikirkan kadangkala kehadiran orang ketiga bisa memberikan support positive ke kita”.Sebenarnya apa inti yang dicari dari hati yang mendua?, kenyamanan, kepuasan, kemapanan, kekaguman, keisengan, kerinduan, libido, kesamaan pola pikir, atau puber saat kedua?.Orang bijak menyarankan bersyukur atas apa yang diterima saat ini, padahal manusia mempunyai keiinginan yang tak terbatas melalui angan?.  Diskusi terhenti ketika sampai di restoran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline