Lihat ke Halaman Asli

rkaa_5

Mahasiswa

Three-Way Relationship: Human, Bacteria, and Plant

Diperbarui: 30 November 2023   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://bobo.grid.id/read/082966322/struktur-bakteri-dari-bagian-terluar-hingga-terdalam-dan-fungsinya?page=all

Patogen merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan. Patogen dapat merusak tumbuhan dan menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Contoh dari patogen, yaitu bakteri, virus, jamur, dan nematoda. Dalam penyebarannya, patogen dapat tersebar secara aktif, yaitu dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan sendirinya maupun pasif, yaitu dengan perantara angin, air, binatang, serangga, alat-alat pertanian, dan manusia (Poerwanto et al., 2020).

Bakteri merupakan salah satu patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Hingga saat ini, diketahui terdapat 180 spesies bakteri yang berperan sebagai patogen tumbuhan. Bakteri Patogen Tumbuhan (BPT) lebih sulit dikendalikan daripada jamur karena hampir semua bakteri patogenik dapat hidup sebagai saprofit di dalam tanah. Hal tersebut, karena daya variabilitas bakteri sangat tinggi sehingga keberadannya di alam sangat heterogen (Hakim, 2022)

BPT  menyebabkan penurunan hasil produksi baik secara kuantitas maupun kualitas. Misalnya, pada penyakit kudis kentang yang disebabkan oleh Streptomyces scabies yang menyebabkan bentuk umbi kentang menjadi jelek sehingga mutunya rendah dan peminat berkurang. Mutu produk yang rendah dan kurangnya peminat menyebabkan kerugian pada para petani sehingga mendorong mereka untuk menggunakan tanaman yang produksinya kurang tinggi, tapi tahan terhadap penyakit (Hakim, 2022).

Dalam penyebaran BPT tersebut, manusia berperan sebagai perantara dalam penyebaran secara pasif. Manusia merupakan penyebar patogen jarak jauh, melalui introduksi benih atau bakal tanaman yang terinfeksi BPT antar daerah maupun negara (Anonim, 2023). Penyebaran patogen tersebut juga tidak lepas dari pengaruh aktivitas manusia yang mana di era globalisasi ini telah terjadi perdagangan dan transportasi baik antar daerah maupun negara yang menjadi jalan bagi masuknyan patogen tumbuhan ke suatu daerah. Selain itu, patogen juga dapat tersebar melalui perantara angin, air hujan, dan serangga.

Salah satu BPT yang tersebar melalui manusia, yaitu Acidovorac citrulli yang menyebabkan penyakit bacterial fruit blotch pada famili Curcubitaceae. Tanaman semangka bergejala pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1965, yang disebabkan oleh Acidovorac citrulli. Kemudian, pada tahun 1969, ditemukan semangka dengan gejala yang sama di Leesburg. Setelah kejadian tersebut, terjadi wabah pertama kali pada tahun 1987, di Pulau Mariana, yang diikuti dengan wabah selanjutnya di Florida, Indiana, Delaware, dan Texas yang menyebabkan kerugian besar. Sumber inokulum utama wabah tersebut diidentifikasi sebagai biji dari sebuah perusahaan. Perusahaan biji tersebut dianggap bertanggung jawab atas terjadinya wabah (Burdman and Walcott, 2012).

Penyebaran BPT akibat manusia tersebut dapat dicegah maupun dikendalikan dengan melakukan karantina tanaman, biji, dan bakal tanaman yang masuk ataupun keluar dari suatu daerah. Selain itu, dapat juga dilakukan monitoring pada pintu masuk atau keluar di bandara dan pelabuhan, mengembangkan sistem informasi terkait yang mudah diakses masyarakat, dan memperkuat kebijakan terkait karantina tumbuhan. Apabila BPT sudah terlanjur masuk dan sulit dikendalikan maka dapat dilakukan eradikasi (Yuwono et al., 2015).

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas manusia memiliki peran penting dalam penyebaran BPT secara pasif. Hal tersebut, dapat dilihat dari wabah yang terjadi di Pulau Mariana, Florida, Indiana, Delaware, dan Texas yang disebabkan karena biji dari suatu perusahaan yang mana dapat tersebar melalui perdagangan dari suatu daerah ke daerah lain. Oleh karena itu, untuk mencegah tersebarnya BPT maupun patogen melalui manusia maupun biji dapat dilakukan karantina tanaman, biji, dan bakal tanaman yang masuk ataupun keluar dari suatu daerah ke daerah lain. Apabila pencegahan gagal, maka dapat dilakukan eradikasi.

Referensi:

Anonim. 2023. Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Penyakit Tanaman. Diakses dari https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-lahan-kering/informasi-materi-kuliah-praktek1/156-faktor-yang-mempengaruhi-penyebaran-penyakit-tanaman. Diakses pada tanggal 29 November 2023.

Burdman, S., and R. Walcott. 2012. Acidovorax citrulli: generating basic and applied knowledge to tackle a global threat to the cucurbit industry. Molecular plant pathology 13(8) 805-815.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline