Lihat ke Halaman Asli

Terusir di Tanah Sendiri

Diperbarui: 21 September 2023   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelam menerpa rumah tercinta
Dari badai dahaga sang penguasa
Demi kepentingan harta
Berlabelkan nama negara
            Tuan rumah terabai
            Tamu dilambai
            Hati tuan rumah tersiksa
            Hati tamu dimanja
Tanah leluhur kami dijual
Kami dijegal
Mulut kami disumpal
Marah dibilang irasional
Kecewa dikata dangkal
            Miris
            Perasaan kami mengigil kelu
            Rona ceria sirna
            Hati waswas hidup awas
Tuhan tolong kami
Lindungilah kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline