Fenomena naiknya harga graphic card sebenarnya bukanlah hal yang asing lagi bagi para antusias dunia teknologi. Alasan umum yang sering didapatkan untuk menjawab hal tersebut ialah kelangkaan dari graphic card itu sendiri. Contohnya dapat dilihat pada graphic card seperti Nvidia keluaran tahun 2016 seri GTX 1050 yang awal perilisannya seri terendahnya dengan vram sebesar 2gb yang di awal perilisannya berada di kisaran harga 1.300.000 rupiah, kini mampu menembus harga diatas 2.000.000 baik di pasar online maupun offline.
Tidak bisa dipungkiri lagi sejak cryptocurrency naik daun, semakin banyak pula miner baru bermunculan. Banyaknya jumlah dari miner ini lah yang menyebabkan kelangkaan dari graphic card sehingga harganya naik cukup tinggi. Perlu diketahui, umumnya dalam proses mining cryptocurrency seperti bitcoin memang diperlukan komputer dengan spesifikasi yang mumpuni. Graphic card ibarat sebagai senjata utamanya, semakin bagus graphic card yang dimiliki maka semakin banyak pula bitcoin yang bisa didapatkan, maka dari itu ketika kita melihat komputer yang digunakan khusus untuk mining, kita akan melihat graphic card yang dipakai pada komputer tersebut bisa berjumlah 5 bahkan ratusan bagi miner kelas elit.
Kelangkaan yang menyebabkan naiknya harga graphic card ini tentunya berdampak besar bagi kelas pengguna biasa. Pengguna biasa harus merogoh kantong lebih dalam untuk membangun komputer impian mereka, tak heran kini pasar laptop/notebook menjadi lebih digandrungi karena menawarkan perbandingan harga dan spesifikasi yang lebih masuk akal daripada ketika hendak membangun sebuah komputer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H