Lihat ke Halaman Asli

Rizzal Aulia Ramadhan

IT Support & Junior Network Engineer

Apa Itu Internet?

Diperbarui: 22 Februari 2023   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejatinya internet merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan didalam kehidupan kita saat ini. Semua peralatan yang serba digital menuntut kita untuk selalu terhubung dengan internet. Internet melibas semua ketidakefisien-an penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan dengan sangat cepat. Banyak perangkat yang dapat kita hubungkan dengan internet, mulai dari komputer, laptop, ponsel maupun tablet. Bahkan di era IoT saat ini perangkat-perangkat rumah pun dapat terhubung dengan internet seperti kamera CCTV, lampu rumah, jam tangan, dsb. Namun dengan kecanggihan dan kemajuan Internet yang sangat cepat saat ini, pernahkah kamu berfikir bagaimana konsep Internet dapat bekerja sehingga kita dapat menikmati teknologi modern ini di mana saja, kapan saja, bahkan perangkat apapun. Pada Postingan kali ini admin akan membahas secara tuntas bagaimana cara konsep kerja dari sebuah teknologi yang bernama Internet ini.

Pengertian Internet 

Secara harafiah internet terdiri dari kata "inter" dan "net" yang bisa juga kita artikan dengan jaringan antar komputer yang terhubung secara global yang memiliki topologi dengan skala yang sangat besar, bisa milyaran atau bahkan trilyunan. Pada dasarnya Internet terdiri dari 2 komponen, Client dan Server. 

Client dan server terhubung ke dalam suatu jaringan. Jaringan Internet merupakan kumpulan dari jaringan antara client dan server yang terhubung secara global dan bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Sehingga jumlahnya menjadi sangat banyak.

Beberapa ahli juga mengatakan bahwa Internet merupakan TCP/IP. Apa itu TCP/IP? sabar, kita bahas satu persatu. sebelum masuk ke TCP/IP, kita masuk dulu ke materi sejarah singkat bagaimana Internet bisa terbentuk.


Sejarah Perkembangan Internet

Sebelum era Internet, sudah ada beberapa sistem komunikasi berbasis digital, salah satunya adalah telegraf. Sistem ini diketahui telah ada sejak abad 19, seratus tahun sebelum adanya internet. Teknologi ini juga mengadopsi komunikasi data menggunakan media kabel maupus nirkabel. Namun pada saat itu penggunaanya terbatas hanya pada dua perangkat saja.
 
Kemudian pada tahun 1960 ARPA mengembangkan sebuah jaringan yang dinamakan ARPANET (advance research project agency network). Departemen pertahanan Amerika Serikat membuat jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan menghindari informasi terpusat yang apabila terjadi perang dapat dengan mudah dihancurkan. Tujuan awal dibangunnya proyek ini adalah untuk keperluan militer.

Selanjut nya di Tahun 1969, ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh Sebab itu, ARPANET dipecah menjadi 2 yaitu "MILNET" dan "ARPANET" dimana milnet ditujukan untuk penggunaan khusus militer sedangkan ARPANET untuk non militer seperti Universitas-universitas. ARPANET inilah cikal bakal Internet yang kita rasakan manfaatnya hingga saat ini.

Konsep Dasar Pembentuk Internet

OSI Layer
Konsep dasat dari Internet adalah pada awalnya mengacu pada standar OSI Layer. OSI Layer merupakan Standar Terbuka yang diatur oleh International Standard Organization (ISO). Model pada OSI menjadi acuan untuk komunikasi data yang dipakai oleh semua organisasi maupun lembaga hingga saat ini. OSI Layer dibagi menjadi 7 lapisan.


1. Physical Layer

Sebelum kita dapat mengakses printer lokal yang ada dirumah atau mengakses website dari manca negara, kita harus memastikan komunikasi jaringan sudah terhubung melalui koneksi fisik ke jaringan lokal. koneksi ini dapat berupa koneksi menggunakan kabel atau koneksi nirkabel (wireless) menggunakan gelombang radio.
       Tipe dari koneksi fisik tergantung pada setup dari sebuah jaringan. Contohnya, pada kebanyakan kantor di sebuah perusahaan, karyawan menggunakan Desktop PC atau Laptop yang terkoneksi secara fisik menggunakan kabel yang terhubung bersama menggunakan switch. Tipe ini adalah setup menggunakan jaringan kabel. Data dikirim melalui kabel. Contoh lain dari sebuah physical layer adalah beberapa perusahaan lain juga memberikan koneksi untuk laptop, tablet, dan smartphone dengan menggunakan koneksi wireless. Data dikirim menggunakan gelombang radio.

2. Data Link Layer

Data Link Layer merupakan layer ke 2 dari OSI Layer. Layer ini bertugas untuk menghubungkan antara Network Layer dengan Physical Layer. Layer ini juga sering disebut sebagai Frame / PDU (Protocol Data Unit). Berikut adalah tugas dari Data Link Layer.

  • Memungkinkan Layer yang lebih atas untuk mengakses media
    • Menerima data, biasanya dari layer 3 (seperti IPv4 atau IPv6) dan mengenkapsulasi data tersebut menjadi layer 2 frames
      • Mengontrol bagaimana data ditempatkan dan diterima oleh media
      • Melakukan pertukaaran frames antara endpoint melewati media network
      • Melakukan deteksi error dan menolak frame yang corrupt

3. Network Layer

Network Layer atau Layer 3, menyediakan layanan untuk mengijinkan end devices untuk bertukar data melalui jaringan. IPv4 dan IPv6 merupakan prinsip dari network layer. Untuk memungkinkan komunikasi end-to-end melalui jaringan, network layer protocol memiliki 4 pondasi utama.

4. Transport Layer

Transport Layer atau dikenal sebagai Layer 4, merupakan Layer yang menghubungkan antara Network Layer dengan Application Layer. Transport Layer protocol berperan secara spesifik bagaimana cara mengirim pesan antar host, dan juga bertanggung jawab untuk memanage reliabilitas dari sebuah peercakapan antar host. Transport Layer melakukan segmentasi terhadap data yang berasal dari Application Layer (baca : TCP/IP), segementasi ini mengijinkan multiplexing (beberapa aplikasi dapat menggunakan jaringan pada waktu yang bersamaan). Transport Layer tidak punya kapasitas untuk memproses host tujuan, jenis media yang harus dilalui data, jalur yang dilewati oleh data, atau bahkan ukuran dari sebuah Jaringan. Tetapi Transport Layer mempunyai dua protokol yaitu UDP dan TCP.
TCP : Merupakan protokol yang sangat reliabel dan dapat diandalkan, yang mana data yang dikirim dipastikan terkirim sepenuhnya. Pengirim akan menambahkan acknowledge kepada penerima data yang di kirim berapa besarnya, kemuadian penerima akan mengonfirmasi jumlah acknowledge yang diterima apakah sesuai dengan yang dikirim oleh pengirim. Apabila tidak sesuai maka acknowledge akan dikirim ulang untuk meminta request kepada pengirim agar dikirim ulang. TCP juga dikenal sebagai connection-oriented protocol.
UDP : Merupakan protkol yang simple dan sangat cepat. UDP tidak menyediakan realibilitas dan flow kontrol, sehingga proses dari UDP bisa lebih cepat daripada TCP. Tidak seperti TCP yang ketika ada data yang error dia akan meminta request untuk dikirim ulang datanya, UDP akan mengabaikan data yang error dan akan meneruskan untuk menerima dan memproses data selanjutnya. Contoh penerapan dari UDP yang ada disekitar kita adalah youtube, streaming film, netflix, dsb.

5. Session Layer

Seperti namanya, fungsi pada Session Layer adalah membuat dan memelihara dialog antara aplikasi sumber dan tujuan. Session Layer menangani pertukaran informasi untuk memulai dialog, membuatnya tetap aktif, dan untuk memulai kembali sesi yang terganggu atau menganggur untuk jangka waktu yang lama.

6. Presentation Layer

Presentation Layer atau Layer 5 mempunyai 3 fungsi utama.
Memformat atau Mempresentasikan data dari perangkat sumber menjadi format yang kompatibel untuk diterima oleh perangkat penerima
Mengkompress data dengan cara yang dapat di dekompress oleh perangkat penerima.
Mengenkripsi data untuk mentransmisikan dan mendekripsi data ketika diterima.

7. Application Layer

Pada model TCP/IP maupun OSI Layer, Application Layer adalah lapisan terakhir yang paling dekat dengan seorang End User. Protokol pada Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara program yang berjalan pada host sumber dan tujuan.

Kesimpulan
Internet merupakan kumpulan dari sebuah jaringan komputer yang terhubung satu sama lain. Internet juga menggunakan protokol TCP/IP yang merupakan penerapan dari OSI Layer untuk berkomunikasi, dimana terdapat 5 layer yang saling berurutan untuk membentuk suatu komunikasi data.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline