Lihat ke Halaman Asli

Serangan AI Blokade Otak Pelajar

Diperbarui: 18 April 2024   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer dapat berpikir seperti manusia pada umumnya. Singkatnya, teknologi ini sudah dikenal oleh banyaknya masyarakat hingga para pelajar di seluruh Indonesia. 

Walaupun kecerdasan buatan ini memudahkan aktivitas yang dikerjakan oleh manusia, hal ini tidaklah berlaku pada bidang pendidikan. Para pelajar atau generasi muda bagi mereka adalah sebuah serangan yang menutupi kecerdasan mereka untuk melakukan kreativitas dan berpikir selama berada pada pendidikan, baik di jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. 

Serangan yang dilakukan Artificial Intelligence dalam pemikiran pelajar bisa saja tidak terjadi ketika siswa dan siswi sadar bahwa mereka tidak boleh terlena dengan adanya teknologi canggih yang sudah ada. 

Saat ini, pelajar di Indonesia sedang terlena dengan teknologi yang berkembang pesat ini sehingga memanfaatkannya ketika pembelajaran di sekolahnya. Namun, pemanfaatan Artificial Intelligence yang dilakukan oleh pelajar terkadang dapat menjadikan dirinya malas untuk berpikir dan berkarya. 

Berikut ini adalah contoh serangan Artificial Intelligence yang memblokade otak pelajar untuk melakukan kreativitas selama di jenjang pendidikan:

1. Media Presentasi

Pembelajaran yang dilakukan setiap guru ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang biasanya sebagian besar dilakukan pada jenjang pendidikan menengah yaitu menugaskan peserta didik untuk melakukan presentasi sebuah materi di depan kelas. 

Artificial Intelligence sekarang dapat menyelesaikan media presentasi itu dengan sekejap mata. Berbeda dengan menyelesaikan media presentasi di Microsoft PowerPoint yang harus dilakukan satu persatu, kecerdasan buatan hanya cukup menuliskan materi yang akan dipaparkan ketika melakukan presentasi. 

Hal ini menjadikan para pelajar malas untuk membuat media presentasi yang seharusnya disini melatih pemikiran ide-ide pemikiran kreatif mereka untuk dituangkan, namun memilih untuk mencari yang instan dan cepat selesai. Terkadang, pelajar menjadikan AI ini untuk melakukan presentasi lima menit sebelumnya dimulai.

2. Media Mencari Jawaban

Adanya pekerjaan rumah yang diberikan di sekolah ditujukan kepada para pelajar untuk guru dapat menilai pemahaman siswa dan siswinya pada suatu materi yang telah diajarkan. Namun, para pelajar lebih memilih mencari jawaban di internet secara langsung tanpa berpikir terlebih dahulu untuk mencari jawaban dari tugas yang diberikan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline