Lihat ke Halaman Asli

Rizqy Nur Mauliddinah

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Masa Depan Ada di Desa: Komoditas Cabai dan Jeruk Desa Kemiri sebagai ATM Hijau Ketahanan Pangan

Diperbarui: 8 Januari 2025   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Panen Cabai Desa Kemiri (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Jika Anda pernah mengeluhkan harga cabai yang lebih panas dari sambalnya, mungkin saatnya kita belajar dari Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Desa ini punya cerita menarik tentang bagaimana jeruk dan cabai bisa menjadi jawaban atas inflasi bahan pokok yang tak ada habisnya.

Bersama kelompok KKM 91 Nurtura dari UIN Malang yang terjun langsung ke perkebunan pribadi Pak Lurah. Dengan penuh semangat mereka belajar tentang praktik inovasi pertanian tumpang sari jeruk dan cabai.

ATM Hijau: Jeruk dan Cabai, Investasi Panen Masa Depan

Menurut studi yang dilakukan oleh Mardiyanto & Prasetyanto (2023), Cabai merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia yang memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi perekonomian, terutama pada musim panen.

Melihat pentingnya cabai sebagai sumber pendapatan, Pak Lurah Desa Kemiri menjadikan kebun pribadinya sebagai contoh nyata inovasi pertanian. 

Namun, ada yang berbeda dari perkebunan Pak Lurah ini, dimana bukan hanya cabai yang ditanam, tapi juga ada jeruk yang ditanam bersamaan dengan cabai.

Praktik Tumpangsari Cabai dan Jeruk (Sumber : Dokementasi Pribadi)

Pak Lurah menjelaskan bahwa jeruk adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan. Pohon jeruk dapat hidup hingga 30 tahun dan mulai produktif pada usia 4 tahun.

"Bayangkan, seratus pohon jeruk bisa menghasilkan hingga 150 ton buah pada usia 7 tahun. Jika dikelola dengan baik melalui pemupukan dan pengendalian hama yang tepat, hasilnya bisa sangat luar biasa," jelas beliau.

Praktik Tumpangsari Bawang dan Jeruk (Sumber : Dokementasi Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline