Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Pilihan

Diperbarui: 8 Mei 2017   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang guru adalah pilihan yang mulia. Profesi sebagai guru bagi banyak orang bukanlah profesi favorit. Banyak orang yang mengesampingkan profesi ini dari daftar cita-cita mereka. mengapa demikian? Karena bagi sebagian orang, guru tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Beban yang dipikul tidak sebnding dengan kecukupan materi yang diperoleh. Jika semua orang berpikiran seperti itu, bisa-bisa tidak ada lagi yang mau menjadi guru.

Apala jadinya negara ini tanpa kehadiran seorang guru. Padahal, guru menjadi ujung tombak dalam mendidik generasi yang akan datang. Guru berada di garda terdepan dalam menjamin keberlagsungan generasi yang akan datang. Guru bukan hanya mentransfer ilmu melainkan juga mentransfer nilai. Bukan hanya mendidik anak didiknya menjadi pribdi yang berwawasan luas, melainkan juga menjadi pribadi yang berkarakter.

Dalam mengemban misi mulianya, guru dihadapkan pada berbagai karakter murid dengan segala permasalahannya. Guru harus tampil bukan hanya sebagai orang yang memberikan materi pelajaran, melainkan juga sebgai sahabat, orang tua, dan pembiming. Sesekali ia harus merelakan pundaknya untukdijadikan tumpuan kesedihan. Di waktu yang lain tangannya harus siaga memberi bantuan. Pada jeda yang lain, guru harus menyiapkan hatinya, menerima luapa kekesalan, amarah, dan kesedihan.

Bukanlah pekerjaan mudah untuk melakukan itu semua. Perlu pengorbanan, bukan hanya fisik, melainkan juga batin. Siapapun tak akan bisa bertahan jika hanya mengandalkan kekuatan lahir. Sebaliknya, semua akan terasa lebih ringan jika dilandasi dengan cinta.

Seorang guru yang bertugas di pedalaman, setiap beragkat ke sekolah harus berjalan kaki selama dua jam, dengan kondisi jalan berupa tanah yang licin. Jika musim hujan tiba, penderitaan guru bervambah. Jalan yang dilalui pun bertambah licin, sehingga perjalanan semakin lama ditempuh. Namun kondisi sulit tersebut tidak menyurutkan langkahnya, karena ia terlanjur mencintai profesi yang sudah dipilihnya.

Ada banyak kisah kehidupan guru yang bisa menjadi cerita. Certa yang akan membawa kita kepada suatu kesadaran, betapa mulianya profesi guru dan alangkah beruntungnya orang yang telah memilih guru sebagai profesinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline