Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Nurul Barokah

Mahasiswa 23107030102 Ilmu Komunikasi UIN SUNAN KALIJAGA

Titik Terendah dalam Hidup: Yuk Dengarkan Ini

Diperbarui: 20 Juni 2024   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc.pribadi

Hi Guys!

Manusia memang makhluk sosial yang terkadang juga bisa merasakan dan berada pada fase sebuah permasalahan, insecure, lelah, sedih, down, bahkan sampai kehilangan motivasi dan semangat hidup. Nah tentu kalian pernah merasakan hal yang sama bukan? Berada di titik terendah dalam hisup, entah karena keadaan sekitar atau bahkan dari faktor dalam diri dan lainnya.

Buat kalian yang lagi berada di titik ini, yuk coba dengarin lagu-lagu ini!

1. Hanya Lolongan - Nabila Taqiyyah

Lagu Hanya Lolongan merupakan lagu yang diciptakan oleh Anbila Taqiyyah dan Abenk serta telah berhasil dirilis pada bulan Mei 2024. Pada lagu ini, menyampaikan sebuah pesan yang Nabila tujukan kepada orang-orang yang sedang berada dalam perasaan bersedihnya dan terpuruk akibat omongan dari orang lain. 

Jadikan omongan tersebut sebagai motivasi kita untuk tetap bangkit meninggalkan zona kesedihan itu. Wajar saja jika kita sebagai mausia merasakan kesedihan dan hal tersebut memang umum untuk kita rasakan, namun kita tidak boleh berlarut pada kesedihan itu. Jadikan omongan jelek orang lain sebagai masukan dan biarkan mereka berlalu saja agar kemudian bisa hilang dimakan oleh waktu. 

Sebagai manusia, kita dipebolehkan untuk menangis dan mengeluh ketika kehilangan arah dan merasa tertampar oleh realita. Namun kita harus bangkit dari fase terpuruk dan harus mengingat bahwa perjalan masa depan masih panjang untuk kita lewati.

2. Bernafaslah Sejenak - Nyoman Paul

 Single pertama yang dikeluarkan oleh Nyoman Paul pada bulan terakhir di tahun 2023 lalu mempunyai makna bahwa manusa yang sedang berada dalam fase kesedihan dan konflik dengan dirinya sendiri pasti akan segera berlalu. 

Sesuai dengan judul lagunya, manusia harus bisa memberikan ruang untuk dirinya sendiri dan membiarkan raganya beristirahat sejenak sebelum kembali menghadapi permasalahan ang terjadi. Pada kegagalan yang sebelumnya pernah dirasakan, kita harus meyakini bahwa hasil kedepannya akan lebih lebih baik. Serta berusaha untuk tetap merangkul pahitnya masa lalu dan menjadikannya sebuah pembelajaran di masa yang akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline