Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Muhammad

Mahasiswa UIN KHAS Jember

Sudahkah Kita Bertoleransi?

Diperbarui: 15 November 2021   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara multikultural, yaitu negara yang memiliki banyak sekali budaya didalamnya. Dan hal ini membuat Indonesia menjadi lebih berwarna karena keberagamannya. Mulai dari etnis, suku, bahasa, budaya, dan agama.

Dan terkadang perbedaan bisa menjadi indah karena masyarakat yang rukun dan saling bertoleransi. Namun, ada saja oknum oknum yang membuat perbedaan menjadi ajang saling membanggakan diri, saling mengunggulkan atas yang lainnya, merasa golongan merekalah yang paling hebat. Dan oknum oknum yang saling menghina dan merendahkan golongan lain tentunya memiliki tujuan untuk memecah belah umat.

Maka dari itu, kita sebagai generasi muda harus lah membiasakan diri untuk saling menghormati satu sama lain dan bertoleransi antar umat beragama.

Apa sih toleransi itu? Apakah dengan membiarkan umat agama lain beribadah di tempat ibadah mereka sendiri merupakan bentuk toleransi?.  Hal itu lebih tepat disebut sebagai kewajiban kita untuk menjaga hak orang lain. Karena jika ada umat beragama yang beribadah di tempat ibadah mereka sendiri, itu adalah hak mereka. Dan memang seharusnya untuk umat beragama yang lain untuk tidak mengusik kegiatan mereka.

Lantas seperti apakah toleransi itu? Misalkan, ada umat kristiani yang ingin mengadakan peribadatan di hari minggu di sebuah gereja yang berada tepat disebelah sebuah masjid. Akan tetapi, tempat parkir dari gereja itu tidak cukup untuk menampung jemaat kristiani. Melihat hal itu, umat muslim yang berada di masjid dengan sukarela meminjamkan lahan parkir masjid untuk parkir bagi umat kristiani. Dan dengan sukarela mengajak orang orang untuk menjaga peribadahan umat kristiani.

Contoh yang lain, sebuah masjid akan mengadakan sholat idul fitri. Akan tetapi, kapasitas masjid tidak cukup untuk menampung jama'ah. Dan opsi terakhir adalah meminjam halaman gereja untuk menampung jama'ah yang tidak kebagian tempat di masjid. Lalu pengurus gereja mengizinkan untuk memakai halaman gereja setelah dimintai izin oleh pengurus masjid.

Dari dua contoh diatas, bisa disimpulkan bahwa toleransi bukan hanya membiarkan umat beragama lain untuk melakukan peribadatan mereka. Akan tetapi, kita harus saling membantu dan memberikan atau meminjamkan hak kita untuk kepentingan bersama. Seperti contoh diatas, meminjamkan lahan larkir dan halaman untuk kepentingan agama lain. Dan hal itu merupakan keindahhan dari bertoleransi dalam perbedaan.

Marilah kita sebagai warga Indonesia yang hidup dalam perbedaan untuk saling merangkul dan membantu demi kehidupan yang indah dan harmonis. Janganlah kita menjadi orang orang yang suka memprovokasi untuk memecah belah umat dan merasa lebih unggul dari yang lainnya. Karena kita sebagai manusia adalah sama derajatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline