Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Fathurrohman

Belajar dan Bermain

Menjalin Persabatan dengan Anak melalui 5 Kegiatan Asyik dari Rumah

Diperbarui: 9 Mei 2020   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: youtube.com/Marshed

Bismillahirohmanirrohiim.

Merebaknya penyebaran covid-19 di Indonesia masihlah "eksis". Bukti dari hal itu adalah masih terus bertambahnya kasus covid ini. Walaupun kasus covid ini terus bertambah, namun sebagian kecil berhasil bebas dari virus yang berbahaya ini, dan sebagian lagi tidak sanggup untuk berjuang melawannya.

Setelah kebijakan lockdown diterapkan pada minggu -- minggu lalu, kini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di berbagai provinsi di Indonesia. Jakarta sebagai tingkat penyebaran tertinggi di indonesia mengambil langkah paling awal untuk melakukan PSBB, lalu di susul oleh Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan provinsi -- provinsi diluar jawa.

Dampak dari penerapan PSBB ini adalah liburnya kegiatan belajar -- mengajar di kelas dan dimintanya untuk bekerja dirumah bagi profesi yang tidak termasuk kategori pengecualian. Kegiatan belajar dan bekerja dirumah menyebabkan interaksi orang tua dan anak semakin banyak, walaupun masih terbatas dengan tuntutan pekerjaan rumah (PR) dan tuntutan pekerjaan yang harus dikerjakan.

Bagi seorang anak kegiatan belajar di kelas sangatlah penting. Kehadirannya guru sebagai pembimbing menuntun anak untuk mendapatkan pelajaran yang baru, dan kehadiran teman -- teman di kelas menjadi faktor utama anak dalam berkompetensi, mengasah skill, dan berinteraksi positif.

Karena Peran Teman sebaya dan Sahabat sangatlah penting bagi anak. Berikut beberapa fungsi peran pentingnya:

  • Menjadi pembanding tentang perilaku anak di luar keluarga 

Karena hadirnya kawan yang setara umurnya, menjadikan ia mampu mengekspresikan segalanya kepada teman -- temannya. Banyak faktor yang menjadikan perilaku anak berbeda ketika ia berada di keluarga dan di sekolah, salahsatunya perasaan takut jika dimarahi ketika melakukan kesalahan.

  • Menjadi acuan dan timbal balik mengenai kemampuan diri anak

Dengan hadirnya sahabat dan teman sebaya, ia akan melakukan kompetisi dalam bermain, belajar, dan melakukan suatu hal. Kompetisi positif yang dilakukan bersama teman sebaya dan sahabat akan menghasilkan pula Output yang positif.

  • Anak mampu mengevaluasi diri untuk menjadi lebih baik

Jika anak telah melakukan kompetisi lalu ia kalah, misalnya dalam permainan, ia mampu mengevaluasi taktik untuk memenangkan permainan selanjutnya. Lalu jika ia menang, ia mampu mengevaluasi untuk mempertahankan taktik agar tetap terus menang.

Lalu bagaimana sekarang? Pembatasan Sosial menyebabkan sekolah libur dan anak harus dirumah. Lalu teman dan sahabatnya juga berada dirumah masing -- masing. Anak menjadi bosan dan kesepian.

Nahhh ... Ayah dan Bunda harus mengambil peran lebih ketika #WorkFromHome. Ayah dan Bunda yang memiliki peran sebagai orang tua, lalu sebagai pegawai, juga harus berperan menjadi Sahabat yang mampu menjadikan anak mengekspresikan dirinya.

Tapi gimana ya caranya? Apakah diberi gawai untuk menonton Youtube? Duhhh dihindarin deh yaa.. mending coba simak kegiatan berikut.

Berikut kegiatan yang dapat menjalin persahabatan dengan anak :

1. Memasak dengan hal yang baru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline