Seorang teman
Saya mempunyai seorang teman, kebetulan kami selalu satu kelas saat SMA. Sekarang dia mendapat beasiswa kuliah di Korea. Tepatnya di Universitas Sun Moon di Korea Selatan, kota Chungcheongnam.
Saat lebaran kemarin, saya sempat menanyakan kabar dia di Korea. Apalagi kemarin dia harus menikmati ramadhan di luar negeri dan tidak bisa berkumpul bersama keluarganya. Dia menjawab bahwa disana hampir tidak ada masjid yang terdekat. Oleh karena itu, dia bahkan hampir tidak pernah mendengar suara adzan selama di korea. Meskipun disana dia melaksanakan puasa saat musim panas, namun dia masih bisa menjalankan ibadah puasa. Satu hal yang membuat saya kaget katanya dia kangen dengan suasana macet di Indonesia. Semenjak dia kuliah di Korea hingga sekarang, dia sama sekali tidak pernah melihat suasana kemacetan disana.
Seperti apa sistem transportasi di Korea?
Tentu tidak adil rasanya kalau kita membandingkan sistem transportasi yang ada di Korea Selatan dengan Indonesia. Tetapi tidak ada salahnya jika kita mencoba mencari tahu bagaimana sistem transportasi yang ada di sana. Sebenarnya ini hanya hasil wawancara saya dengan teman saya yang masih kuliah di negeri ginseng tersebut.
Sistem jalan di Korea sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di negara Indonesia. Namun, yang membedakan adalah penggunaan kemudi di sebelah kiri dan lajur yang dipakai sebaliknya. Pemerintah setempat juga sangat teliti dan memperhatikan infrastruktur yang ada. Meskipun jalan tersebut sepi, tetapi pasti terdapat lampu penerang dan marka jalan yang jelas.
Para penyandang cacat disini juga diperhatikan oleh pemerintah. Disediakan trotoar untuk penyandang cacat dan pengguna sepeda. Di setiap jembatan juga disediakan lift untuk penyandang cacat. Transportasi publik disini sangat diutamakan. Bisa dikatakan bahwa bus kota menjadi kendaraan tercepat kedua setelah ambulan. Pada bagian pintu bus kota bagian depan untuk masuk, sedangkan pada bagian belakang pintu bus kota untuk keluar atau turun dari bus.
didalam bus kota, lebih banyak terdapat gantungan daripada tempat duduknya.
Sebagian besar orang Korea memilih menggunakan kendaraan umum. Hal ini karena ribetnya syarat untuk mengurus admninistrasi disana. Setiap pengendara wajib mempunyai SIM serta harus mempunyai umur yang sesuai syarat. Satu hal yang membuat Korea tidak pernah macet yaitu karena banyak jalur alternatif yang bisa dilalui oleh semua kendaraan. Banyak terdapat jalan tol, jalan utama maupun jalur alternatif yang langsung terhubung ke pusat kota.
Trasnsportasi umum kereta juga tidak kalah dengan transportasi umumnya. Disini juga terdapat kereta cepat yang bernama kereta Ktx. Seperti kereta shinkasen di jepang. Tentunya biaya untuk menaiki transportasi ini lebih mahal dari pada kereta bawah tanah. Terdapat juga stasin bawah tanah.
Kartu T-Money Life