Lihat ke Halaman Asli

Ketika Ego dan Emosi Mengalahkan Respon Sosial

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1. Tempo silam ada gadis yang gondok sama ibu hamil | dibully massal di sosial media | seketika booming dan terkenal sang gadis

2. Kini ada Florence | yang katanya mahasiswa S2 di PTN ternama | jadi julukan Queen of SPBU | yang jadi bully massa seantero negeri

3. Ya 2 kasus di atas menggambarkan | di mana respon sosial individu seseorang | ditambah ego dan emosi telah berbudaya

4. Bagaimana tidak | 2 peristiwa di atas bisa mewakili sebagian masyarakat yg mau enaknya | ambil jalan pintas demi tujuan agar tercapai

5. Tak sedikit orang rela membayar lebih | agar diterima sebagai CPNS

6. Ada juga pelajar yang rela mengeluarkan ongkos lebih | demi lulus UN dan dianggap hebat oleh banyak orang

7. Kita juga masih ingat | anak cawapres yang nabrak orang | dan dengan bebasnya tunggang langgang tanpa sanksi apa pun

8. Masih ingat juga | di mana uang dan kedudukan lebih besar dari keadilan | hingga anak2 diperkenankan bawa mobil seenaknya di jalan tol

9. Atau mungkin kita bisa lihat respon artis terkenal | yang menjadi bully massal gara-gara foto di Italia dan saat umroh

10. Berbagai peristiwa itu menggambarkan | bahwa urusan pribadi lebih penting daripada urusan masyarakat

11. Tak heran banyak orang yang enggan bicarakan solusi atas masalah ummat | dan lebih senang mengurusi emosi dan egonya

12. Inilah dimulainya masa masyarakat yang sakit | inilah langkah mundur dari sebuah peradaban yang dibangun atas sistem rasa manusia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline