Lihat ke Halaman Asli

Goods Creativity for Problem Solving

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Assalamualaikum gaes, apakah kalian hidup tanpa masalah? Tentunya tidak, masalah adalah bumbu pelengkap yang diberikan pada hidup kita. Tentunya, tujuan utamanya adalah untuk mendewasakan tindakan atau perilaku kita tergantung dengan cara menyikapi permasalahan tersebut. Terdapat berbagai cara untuk melakukakan penyelesaian masalah menurut Hayes (1989) yaitu, mengidentifikasi permasalahan, representasi masalah, merencanakan sebuah solusi, merealisasikan rencana, mengevaluasi rencana dan mengevaluasi solusi. Proses pengenalan masalah dalam penelitian Eisenstadt & Kareev:

Atas-ke-bawah (top-down) : analisis dimulai dengan usaha yang dibuat untuk memverifikasi dengan cara mencari rangsangan diikuti oleh hipotesis.

Bawah-ke-atas (bottom-up) : rangsangan diperiksa & dicocokkan dengan komponen struktural.

Ketika menghadapai masalah justru saat diri kita sejenak untuk merenungkan inti masalah tersebut, maka akan muncul kreativitas yang tidak terduga untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini terjadi karena saat kita merenung maka pusat konsentrasi kita akan terfokus dengan baik. Kreativitas merupakan aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan baru mengenai suatu bentuk permasalahan & tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis. Manusia memiliki beragam kreativitas, tapi sering tidak disadari dan diketahuinya. Wallas (1926) memiliki 4 tahap proses kreatif:

1.Persiapan

·Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya.

·Kreativitas pada orang terkenal ide dan pengetahuan sudah berkembang sejak kanak-kanak.

·Ide-ide awal menentukan masa depan orang kreatif.

2.Inkubasi

·Masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak ke hal lain.

·Posner (1973)  tahap inkubasi membebaskan kita dari pikiran-pikiran yang melelahkan akibat proses pemecahan masalah.

·Inkubasi membantu kita mereor-ganisasi/ menyusun-kembali pemikiran-pemikiran kita terhadap suatu masalah.

3.Iluminasi / pencerahan

·Memperoleh insight.

·Insight à pemahaman meningkat à ide bermunculan à ide-ide saling melengkapi à penyelesaian masalah.

·Terobosan-terobosan kreatif muncul pada tahap ini.

4.Verifikasi

·Menguji pemahaman yang telah didapat & membuat solusi

Teori adaptif kreativitas menurut Cosmides & Tooby, menciptakan, melihat dan memahami dunia (melalui seni, film, dsb) dapat membantu manusia ‘berlatih’ menghadapi kejadian-kejadian yang nyata; sehingga suatu saat nanti, keinginan untuk menciptakan/ memandang sebuah kreasi akan membantu kita dalam memengaruhi perilaku fungsional lainnya. Dari permasalahan yang didapatkan dan cara penyelesaian masalah tersebut salah satunya dengan kreativitas, intelegensi manusia juga sangat berperan,yaitu kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall) dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide serta menerapkan pengetahuan secara tepat. Selain itu juga ada penalaran, usaha mengombinasikan elemen-elemen yang berasal dari informasi lama untuk diubah menjadi informasi baru. Asal informasi lama: eksternal (buku, film, dll), internal (ingatan) dan kombinasi keduanya. Jadi,setiap ada permasalahan makan secara otomatis otak kita akan menstimulan agar permasalahan tersebut dengan baik melalui kreativitas, intelegensi dan penalaran. Oke gaes semoga ilmunya bermanfaat, amin. Byee..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline