Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Apriliyani

Mahasiswa Program Studi Kimia 2021, Universitas Sebelas Maret

Galon Sekali Pakai dan Galon Isi Ulang, Manakah yang Lebih Baik?

Diperbarui: 23 September 2022   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dewasa ini, khususnya di masa pandemi, muncul pendatang baru pada industri air minum, yaitu galon sekali pakai yang dianggap lebih praktis dan higienis dibandingkan air galon isi ulang. Dengan jargon mereka yaitu menjaga kesehatan di masa pandemi, menjaga kualitas air minum dengan beralih kepada air minuman yang lebih higienis. 

Sebagai pembandingnya, ada juga galon isi ulang yang sudah lama hidup berdampingan dengan kita. Untuk urusan air minum yang erat hubungannya dengan kehidupan, pasti kita akan memilih yang terbaik. Lantas, dari kedua pilihan ini manakah yang lebih baik?

Galon sekali pakai mengklaim dirinya lebih bersih dan praktis karena dapat langsung dibuang. Air galon sekali pakai juga membuat konsumen tidak perlu mengembalikan galon kosong ke depot pengisian air untuk diisi kembali. 

Tapi, banyak juga yang menentang pernyataan itu, karena dengan penggunaan galon yang hanya sekali pakai akan menambah jumlah plastik yang ada dan akan mencemari lingkungan. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi limbah plastik. 

Di tengah upaya pemerintah menekan jumlah sampah plastik, kehadiran air galon kemasan sekali pakai justru dapat menambah limbah plastik. Hal ini tentunya memberikan dampak tidak baik bagi kesehatan lingkungan. 

Pencemaran lingkungan akibat timbunan limbah plastik ini bisa membahayakan kesehatan secara tidak langsung. Selain itu, pengolahan sampah plastik juga dapat menyebabkan polusi udara dan pemanasan global yang akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

Galon air sekali pakai diklaim lebih aman dan bebas dari bahan berbahaya karena berbahan Polyethylene terephthalate (PET). Produk yang menggunakan kemasan dari bahan ini cenderung lebih aman bagi kesehatan. Digunakan bahan ini karena memiliki kemampuan yang baik untuk mencegah oksigen masuk dan merusak produk. 

Jenis bahan plastik yang satu ini memiliki ciri-ciri bening, kuat, dan ringan. Namun, bahan PET ini jika disimpan dalam temperatur hangat dalam waktu yang lama dapat meningkatkan pelapasan bahan berbahaya, yaitu antimon trioksida yang dianggap bersifat karsinogen. 

Galon sekali pakai yang berbahan PET cenderung mudah didaur ulang dan dapat digunakan kembali. Galon sekali pakai ini memang bisa didaur ulang, namun kendalanya pada sistem pengumpulan dan siapa yang akan mengolah semua sampah yang ada. 

Selama ini pengumpulan sampah hanya mengandalkan pemulung saja yang melakukan secara suka rela untuk mengumpulkan semua sampah plastik sekali pakai. Karena sampai sekarang ini masih banyak masyarakat yang belum paham bagaimana tindakan yang harus mereka lakukan untuk sampah-sampah mereka, bukan hanya dari sampah galon sekali pakai ini saja. 

Menyikapi hal ini, setiap produsen selain menghasilkan produk bisa juga menyediakan fasilitas pengumpulan kemasan, memberikan insentif pada tenaga kebersihan, hingga menggunakan kembali kemasan air dari hasil daur ulang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline