Lihat ke Halaman Asli

Niat dan Semangat, Mampu Mewujudkan Langkah 3 Dunia!

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14275250901458265844

Langkah 3 Dunia? Mungkin dahimu akan berkerut ketika membaca kalimat tersebut. Sebetulnya itu hanyalah kalimat kiasan saya, yang mengartikan sebuah petualangan yang tak kenal lelah, berkelana ke 3 negara beda benua, dan menikmati indahnya dunia. Wah, ketika mencakup negara beda benua, pastilah kebudayaan, kearifan lokal, bahasa, iklim, cuacanya dan segalanya akan berbeda. Lalu bagaimana mewujudkannya? Menarik sekali pastinya, dan saya akan bercerita mengenai hal ini.

Ini adalah sebuah cerita dari seorang mahasiswa asal Indonesia, yang berhasil menempuh pendidikan di luar negeri. Niat dan semangatnya yang kuat telah mampu membuatnya berhasil meraih apa yang ia inginkan.Namanya Brian Yogie Prasetya, kamu bisa memanggilnya Brian. Pemuda kelahiran Surabaya 23 tahun silam ini, telah berhasil menempuh pendidikan di Belanda, Amerika Serikat dan China. Inilah mengapa saya sebut Langkah 3 Benua. Tiga negara di tiga benua berbeda, dan ketiganya adalah negara yang sangat luar biasa.

Belanda Untuk Langkah Pertama Melihat Dunia!

Keinginan Brian untuk kuliah ke luar negeri sudah menggebu-nggebu sejak masih duduk di kelas 2 SMA. Kala itu dia melihat sebuah brosur tentang tawaran beasiswa kuliah di Belanda, tanpa pikir panjang dia langsung menelpon ke lembaga pendidikan yang menawarkan beasiswa. Apa yang terjadi? Karena Brian masih kelas 2 SMA, maka koordinator lembaga saat itu menyarankan agar Brian menelpon satu tahun lagi setelah lulus SMA. Mendengar hal itu, Brian bukannya patah semangat, namun dia benar-benar mempersiapkannya dengan baik, karena masih ada waktu satu tahun untuk menyiapkan segala sesuatu hal yang dibutuhkan.

Setelah lulus SMA, Brian langsung datang ke lembaga penyedia beasiswa untuk mendaftar kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa yang di tawarkan. Brian tidak datang dengan tangan kosong, waktu itu dia sudah berbekal berbagai macam dokumen, seprti rapor, TOEFL, motivation letter, CV, dan lain-lain. Dari sini saja sudah terlihat bahwa dia sangat bersemangat untuk kuliah ke luar negeri, dan tidak menyia-nyiakan waktu.

Awalnya Brian ingin kuliah di University Institute Europe Design (IED) jurusan Product Design di Milan, tapi akhirnya dia memutuskan mengambil jurusan Information Communication and Technology (ICT) di Fontys University of Applied Science di Belanda. Kemudian setelah menunggu beberapa minggu, Brian di terima dan terbanglah dia ke Belanda.

Amerika, Mimpi yang Menjadi Nyata!

Setelah berkuliah di Belanda selama 3 tahun, di tahun ke-3 tersebut Brian mencoba mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika yang si selenggarakan pihak kampusnya. Bebekal motivation letter serta transkip nilai perkuliahan, Brian mendaftar ke 3 universitas di Amerika yang bekerjasama dengan universitasnya di Belanda. Akhirnya setelah beberapa bulan, Brian di terima di University of Central Oklahoma. Program ini tidak dipungut biaya, dan berlangsung selama enam bulan. Wow sekali bukan?

Selama kurun waktu tersebut Brian menyempatkan untuk berkeliling dan mengunjungi kota-kota besar di Amerika, seperti New York, Chicago, San Francisco, dan banyak lagi.Tentunya dalam langkah kedua ini menjadi sebuah cerita yang semakin melengkapi catatan hidupnya.

China dan Kekuatan Ekonominya!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline