Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Amalia

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Rahasia di Balik Kebersihan: Bahaya Dry Cleaning yang Tersembunyi Bagi Kesehatan Anda

Diperbarui: 4 September 2023   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://unsplash.com/photos/izJprdmyFn4

Dry cleaning adalah proses pembersihan tekstil yang menggunakan pelarut kimia, bukan air, untuk menghilangkan noda, kotoran, dan bau dari pakaian dan bahan lainnya. Proses ini dikenal sebagai "dry cleaning" karena tidak melibatkan penggunaan air dalam proses pembersihan.

Proses dry cleaning dimulai dengan meletakkan pakaian atau bahan yang akan dibersihkan ke dalam mesin khusus yang mengandung pelarut kimia, seperti perkloroetilena atau hidrokarbon. Pelarut ini dapat melarutkan minyak, lemak, dan kotoran yang sulit dihilangkan dengan air biasa. Kemudian, mesin akan menggoyangkan pakaian di dalam pelarut untuk menghilangkan noda dan kotoran.

Setelah pembersihan selesai, pelarut akan dihilangkan, dan pakaian akan dikeringkan menggunakan udara panas atau perangkat pemanas lainnya. Terakhir, pakaian akan disetrika atau dilipat sebelum dikembalikan kepada pemiliknya.

Dry cleaning sering digunakan untuk pakaian yang terbuat dari bahan yang rentan terhadap kerusakan atau perubahan bentuk jika dicuci dengan air, seperti sutra, wol, atau pakaian berlapis dengan detail yang rumit. Meskipun proses dry cleaning efektif dalam menghilangkan noda dan kotoran, ada juga perdebatan tentang dampak lingkungan dan kesehatan yang terkait dengan penggunaan pelarut kimia tertentu dalam proses ini yang perlu diperhatikan:

1. Paparan Kimia Berbahaya : Dry cleaning menggunakan pelarut kimia, seperti perkloroetilena atau hidrokarbon, yang dapat menguap menjadi gas berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Para pekerja yang terpapar secara berlebihan atau tidak dilindungi dengan baik dapat mengalami gangguan pernapasan, sakit kepala, mual, dan bahkan efek jangka panjang pada sistem saraf.

2. Polusi Lingkungan : Proses dry cleaning menggunakan pelarut kimia yang dapat mencemari air dan tanah jika tidak diolah dengan benar. Beberapa pelarut ini termasuk dalam senyawa organik yang berpotensi merusak lapisan ozon atau memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Alergi dan Reaksi Kulit : Sisa-sisa pelarut kimia yang mungkin tersisa pada pakaian setelah proses dry cleaning dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal, atau reaksi alergi pada beberapa individu yang sensitif terhadap bahan kimia tersebut.

4. Risiko Kecelakaan : Pekerja di industri dry cleaning terkena risiko kecelakaan yang melibatkan paparan pelarut kimia atau bahaya lainnya. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses ini juga memiliki risiko keselamatan yang berkaitan dengan operasinya.

5. Biaya yang Tinggi : Dry cleaning bisa menjadi pilihan yang mahal untuk perawatan pakaian dan tekstil dibandingkan dengan mencuci dengan air biasa di rumah.

Apabila penggunaan pelarut kimia yang digunakan pada dry cleaning tidak diatur dengan baik dan ada paparan berlebihan dapat menyebabkan dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan oleh dry cleaning dan dampak jarak panjangnya :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline