Lihat ke Halaman Asli

Rizqi Amalia

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mengungkap Hubungan antara Konsumsi Makanan dan Minuman Manis dengan Jerawat

Diperbarui: 30 Agustus 2023   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/GLAMOUR UK 

Jerawat adalah masalah kulit yang seringkali menjadi perhatian bagi banyak orang, terutama remaja. Sementara faktor genetik dan perawatan kulit memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat, ada pula bukti yang mengaitkan konsumsi makanan dan minuman manis dengan timbulnya jerawat. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa makan dan minum manis dapat menjadi pemicu bagi jerawat dan bagaimana hubungan ini terjadi.Jerawat terbentuk ketika pori-pori kulit yang terletak di bawah lapisan kulit terluar tersumbat oleh minyak (sebum), sel kulit mati, dan bakteri. 

Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi peradangan dan pembentukan komedo (bintik hitam dan putih). Peradangan dan pertumbuhan bakteri ini dapat mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan pembentukan jerawat.

Konsumsi makanan dan minuman manis, terutama yang mengandung gula sederhana dan indeks glikemik tinggi, telah diidentifikasi sebagai faktor yang dapat memperburuk kondisi jerawat. Beberapa alasan mengapa ini terjadi meliputi:

1. Peningkatan Produksi Insulin

Makanan dan minuman manis dapat memicu peningkatan produksi insulin dalam tubuh. Peningkatan insulin dapat memicu peradangan dan merangsang produksi hormon yang dapat mempengaruhi kelenjar minyak dalam kulit, meningkatkan produksi minyak berlebih (sebum) yang dapat menyumbat pori-pori.

2. Peningkatan Produksi Sebum

Gula dapat merangsang produksi sebum yang lebih banyak, yang berkontribusi pada penyumbatan pori-pori dan pembentukan komedo.

3. Peradangan Tubuh Rendah

Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan yang lebih tinggi dalam tubuh dapat merangsang sistem kekebalan dan memperburuk peradangan yang terjadi di kulit.

4. Gangguan Hormon

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline