Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Ecobrick oleh Tim II KKN UNDIP 2024: Transformasi Limbah Plastik di Desa Bengle untuk Lingkungan Berkelanjutan

Diperbarui: 21 Agustus 2024   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lampiran 1/Tim II KKN 

Boyolali - Dalam rangka mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2024 di Desa Bengle melaksanakan program kerja (proker) inovatif bertajuk "Transformasi Limbah Plastik Menjadi Eco Brick". Program ini mengajak warga Desa Bengle untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah plastik melalui metode yang kreatif dan bermanfaat.Proker ini dimulai dengan tahap pengumpulan sampah plastik dari warga desa, yang dilaksanakan sejak tanggal 27 Juli 2024. Sampah plastik yang terkumpul kemudian dibersihkan dan dipadatkan ke dalam botol plastik, membentuk apa yang disebut sebagai Eco Brick. Setelah terkumpul, Eco Brick yang dihasilkan dari limbah tersebut diolah menjadi sebuah meja belajar yang fungsional.

Meja belajar yang dihasilkan dari Eco Brick ini tidak hanya menjadi solusi kreatif untuk mengurangi sampah plastik di Desa Bengle, tetapi juga merupakan langkah konkrit dalam mengurangi praktik pembakaran sampah yang masih sering dilakukan di lingkungan pedesaan. Melalui pemanfaatan limbah plastik ini, tim KKN UNDIP juga berupaya mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengelola sampah, sehingga dapat memberikan nilai tambah sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

"Program ini bertujuan untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik secara benar, sekaligus memberikan contoh konkret bagaimana sampah dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Dengan adanya Eco Brick, kami berharap dapat mengurangi volume sampah plastik di desa ini dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk terus berinovasi dalam menjaga lingkungan," ujar salah satu anggota tim KKN.

Selain memberikan manfaat ekologis, proker ini juga memiliki nilai edukatif, terutama bagi generasi muda. Meja belajar yang dihasilkan dari Eco Brick ini diharapkan dapat digunakan oleh anak-anak di Desa Bengle, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih baik, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sejak dini.

Dengan demikian, program Transformasi Limbah Plastik Menjadi Eco Brick" tidak hanya membantu mengurangi masalah sampah plastik di Desa Bengle, tetapi juga mengajarkan masyarakat bahwa limbah dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai, sejalan dengan visi menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan berkelanjutan.

Lampiran 2/Tim II KKN 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline