Lihat ke Halaman Asli

Rizqi FauziMaulana

Mohon maaf apabila terjadi kesalahan.

Pentingnya Berfilsafat bagi Umat Islam

Diperbarui: 13 Mei 2021   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semenjak adanya pandemi Covid-19 yang melanda negara kita Indonesia, dari situlah muncul banyak problematika mengenai perdamaian, keadilan dan kemanusiaan. Sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam mulai menyadari apakah kita telah berperan aktif dalam menghadapi situasi ini sebagai cerminan agama Islam yang rahmatal lil ‘alamin (kebaikan bagi semesta alam) atau hanya sebagai individu yang acuh dan pasif dengan situasi ini. Dengan banyaknya problematika yang muncul, kita seharusnya dapat mencerminkan esensi dari agama Islam itu sendiri melalui ungkapan pengalaman keagamaan yang kita lakukan selama ini.

Banyak dari kita yang memilih acuh dan pasif dalam menghadapi situasi ini. Seharusnya kita bisa lebih membuka diri untuk mempertanyakan secara radikal (mendalam) seperti apa paradigma pengungkapan pengalaman keagamaan kita agar dapat mengindentikkan diri dengan esensi agama Islam itu sendiri yang rahmatal lil ‘alamin. Filsafat akan mengantarkan kita kepada tujuan agama Islam itu sendiri dengan tepat dan benar tanpa menodai keyakinan dan keimanan kita. Dalam filsafat, kita akan mempelajari salah satu jawaban mengapa kita diciptakan di dunia ini dan dalam keadaan Islam. Salah satu tujuan kita diciptakan di dunia ini adalah untuk menjadi khalifah atau pemimpin. Pemimpin yang dimaksudkan adalah manusia dituntut untuk menegakkan kehendak Allah SWT dan menerapkan ketetapan-Nya dengan potensi akal atau pengetahuan yang telah dibekali-Nya.

Adanya manusia yang dalam konteks ini adalah kita sebagai umat Islam, Allah SWT. telah mengatur semuanya agar kita dapat melanjutkan kehidupan dan fitrah kita sebagai makhluk bumi yang berakal dan berpengetahuan. Sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam saling tolong-menolong (ta’awun) dalam hal kebajikan antar sesama umat Islam dan umat manusia (amar ma’ruf dan beramal shalih), saling menghargai dan menghormati (respect), serta menjaga persatuan dan kesatuan (ukhuwah basyariyah). Problematika yang muncul pada situasi ini akan teratasi bila semua umat Islam menyadari, membuka diri, dan beraksi sesuai dengan ajaran agama Islam yang telah dipelajarinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline